SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

07 Desember 2008

KEAJAIBAN SEDEKAH

Tengleng di Gombong, plus nasi dan minuman jeruk hangat seharga Rp. 27.000,-



Jumat, 5 Desember 2008. Sebagaimana biasanya aku mengadakan perjalanan Yogya Cirebon guna pulang melepas rindu dengan Istri dan anak-anak. Aku pulang agak cepat karena takut rame di jalan, maklum mau libur 3 hari, Idhul Adha. Sesampai di Gombong, aku mampir di tempat Bu Tumiyem untuk makan Tengleng. Disitu tenglengnya enak loh, dan sangat murah. Usai makan tengleng, waktu menunjukkan pukul 17.45, saat mendekati waktu maghrib. Tepat di luar kota Gombong, depan Masjid samping Rumah Sakit Purbowangi Azan bergema dan ku hentikan mobil untuk sholat Maghrib. Usai mengambil wudlu, kulihat kotak amal di dekat situ, dan aku ingat di kantong ada uang pengembalian makan tengleng, kuambil Rp. 20.000 dan tak masukin kotak amal. Saat itu sambil berdoa spontan; "Ya Alloh, selamatkan hamba dan berikan kelancaran dalam perjalanan." Aku sendiri hari itu terasa lelah dan ngantuk karena semalam kurang tidur.



Blogger, Insya Alloh saya tidak bermaksud Riya', hanya ada sepotong kisah kecil untuk dapat diambil pelajaran. Sebenarnya aku sudah sangat merasakan begitu besarnya campur tangan Alloh disetiap detak napasku, diseluruh kehidupanku. Alloh, Sang Khalik, sama sekali tidak membutuhkan sesuatu dari makhluk-Nya. Sesembahan, termasuk sedekah sekali-kali tidak akan sampai kepada-Nya, kecuali Taqwa dan Ikhlas kita. Cuillah, kok jadi kayak Ustad saja nih aku, maaf ya Blogger, tetapi saling menasehati meski hanya dengan satu ayat adalah kewajiban sesama muslim.


Tidak ada yang istimewa dalam perjalananku, sampai menjelang daerah Wangon Istriku telpon, dan kusampaikan kalau kantukku tidak tertahan Insya Alloh aku akan tidur dulu di mobil yang ku parkir di POM Bensin. Namun demikian badan terasa agak segar setelah makan tengleng. Tak terasa, aku sudah hampir sampai Prupuk, dan aku berhenti di POM bensin untuk kencing, dengan pikiran daripada macet dan nahan kencing. Sesampainya di pertigaan Prupuk arah Slawi, aku terkejut karena didepanku mobil berederet berhenti, aku berhenti di atas jembatan. Sempat kepikiran kalau mobil2 berhenti di jembatan takut ambrol. Sejenak aku pikir mobil terhenti karena ada kereta yang akan lewat. Cuman dari arah Slawi kok ada mobil yang lewat, aku coba dikit nrobos dan berhenti di sisi kanan jalan, tiba-tiba dari kejauhan ada orang yang mengarahkanku, aku maju kedepan dan diminta untuk jalan ke arah Slawi. "Macet total Pak, lewat sana saja, kecuali kalau Bapak sabar nunggu." kata orang tersebut. Waduh, aku belum pernah lewat jalan tersebut. Sejenak aku ragu, aku tahu di jalan arah Prupuk Ketanggungan sedang ada perbaikan, dengan cara dibeton setinggi sekitar 30 cm karena sering amblas, cuman perbaikan itu masih agak jauh sekitar 1 km lagi. Karena mobil bentrok dari arah depan, kupikir bisa sampai pagi nih kalau kejebak macet disitu.



Setelah beberapa saat berhenti karena keraguan, aku putuskan untuk ambil jalur lain, cuman kupikir harus ada tambahan waktu ekstra 2 jam lagi kalau mutar lewat Slawi-Tegal, dah nekat sajalah. Beberapa km dari situ ada kota kecil dan sampailah di pertigaan jalan, aku ragu aku terus jalan ikutin bis di depan dan sekitar 100 m kemudian aku berhenti untuk bertanya, dan oleh seseorang disuruh balik lagi belok di pertigaan. Kebetulan ada dua bis Sinar Jaya yang belok, kuikutin bus tersebut, dan.... ternyata jalan yang belum pernah kulalui begitu sepi, lewat kebun2 karet. Tak lama kemudian aku sampai di perkampungan, cuman kaget juga demikian banyaknya Pak Ogah yang ngutipin uang receh di sepanjang jalan. Duh.... dasar mental peminta-minta, jalan bukan dia yang buat, orang lewat kok dicegatin.



Tak lama kemudian, ternyata aku sudah masuk kembali jalur Prupuk Ketanggungan, dan... Masya Alloh, beberapa km kemudian aku lihat Polisi yang sedang Ngutip Pungutan Liar untuk Truk-truk yang sedang lewat, seperti malam-malam biasanya. Bukannya ngatur kemacetan malah buat kesengsaraan orang banyak. Tuh KAPOLRI, jangan lupa kalau Bapak giat memberantas Preman, berantas pula Preman yang jadi anak buah Bapak ! Dijalur tersebut hampir setiap saya lewat Anak Buah Bapak selalu sibuk mempertebal dompet loh Pak ! Subhanalloh, sepanjang jalan sampai di Ketanggungan, aku hanya mendahului dua bus Sinar Jaya tadi dan satu bus lainnya serta beberapa Truk pengangkut tanah yang sedang mengerjakan jalan Tol, padahal biasanya jalur tersebut cukup padat. Wah berarti kemacetan sudah berlangsung sekian lama, Puji Syukur Ya Alloh, doaku Engkau kabulkan, dan aku sampai rumah sesuai schedule, jam 22 lewat sedikit.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

lol,so nice

Anonim mengatakan...

It seems that you pay more attention to is a taste of life, because I saw the attitude of you for life!

Anonim mengatakan...

You these things, I have read twice, for me, this is a relatively rare phenomenon!
Personalized Signature:常州麻将,常州三打一,常州攻主,常州斗地主,常州4人升级

Anonim mengatakan...

longing25800