SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

02 Desember 2008

KETEMPUHAN BAYAR KAMAR

Sebut saja namanya Sentot, dia adalah adik kandung sebut saja Eyang, kawanku di hotel yang telah lama tinggal di sini. Si Sentot ini tinggal di salah satu kota kabupaten di Jawa Tengah. Sejak kecil dia punya tabiat yang nakal, dan bisa dikatakn kepala premannya di kota kelahirannya. Karena status ilegalnya tersebut, dia menjadi seorang pemborong yang hampir selalu kecipratan mendapatkan proyek. Umurnya sudah tidak bisa lagi dikatakan muda, namun demikian layaknya fitrah seorang lelaki meskipun batas "udel" ke atas sudah vetran namun udel ke bawah tetap saja tenaganya kayak kopral.




Alkisah suatu malam si Sentot pesan kamar melalui Eyang, dan mendapatkan kamar di lantai 1. Eyang mengira si Sentot hanya sendiri, ternyata malam itu si Sentot membawa pula seorang perempuan dari kota asalnya, seorang pengusaha Salon (kali salon plus-plus), yang katanya sedang menjalin kerjasama untuk mendirikan salon di sekitar Monjali Yogyakarta. Si Sentot mempunyai anak perempuan yang sedang kuliah di Yogyakarta. Sialnya pada malam itu setelah mereka berdua sampai di Hotel, belum lagi Sentot masuk kamar tiba-tiba putrinya nelpon dan minta diantarkan pulang malam ini itu juga karena adanya keperluan yang tidak bisa ditinggalkan. Tanpa basa-basi, Sentot hanya ngomong singkat ke Eyang, aku titip Santi (bukan nama sebenarnya) soalnya aku harus pulang sekarang. Setelah Sentot dalam perjalanan, Eyang coba menghubungi si Sentot, dan HP sama sekali tidak diangkat. Ternyata Sentot takut ketahuan lagi bawa simpanannya kalau ngangkat HP.




Pagi hari, Eyang coba mengetuk pintu kamar Santi, kelihatan di wajah Santi api kemarahan. Rupanya Santi juga sudah kenal dengan Eyang, yach karena simpanan adiknya, namun kalau Eyang sepanjang yang aku tahu sekarang sudah baik, sudah tobat, tidak seperti kelakuan dikala muda dulu. Santi dengan nada agak geram menanyakan "Mana Sentot ? Dari tadi malam saya telpon sama sekali tidak diangkat !" Dijelasin sama Eyang kalau semalam Sentot nganterin anaknya pulang. "Lantas gimana nih kamarnya ?" tanya Santi, dan Eyang langsung jawab "Udah gak usah dipikirin biar aku yang bayar !" He....he......, Eyang akhirnya cerita ke aku, sialan si Sentot adikku tuh, aku pake enggak malah kebagian bayar kamar dan nganterin ke terminal.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

can u leave ur phone number to me???

Anonim mengatakan...

It seems that you pay more attention to is a taste of life, because I saw the attitude of you for life!

Anonim mengatakan...

You these things, I have read twice, for me, this is a relatively rare phenomenon!
Personalized Signature:常州麻将,常州三打一,常州攻主,常州斗地主,常州4人升级

KOS UNDERCOVER mengatakan...

I live in the place where many cultural events that for Indonesia feels very strange

Anonim mengatakan...

fife25800