SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

20 September 2009

HARI ISTIMEWA

Lampung, 20 September 2009. Hari ini tepat saat Ummat Muslim merayakan Hari Raya Idhul Fitri 1430 H sebagai hari kemenangan melawan segala hawa nafsu, sebagai hari yang kita kembali fitroh, suci bagaikan seorang bayi yang baru lahir. Tepat dihari Raya Nan fitri ini, 44 tahu yang lalu terlahir seorang bayi laki-laki mungil yang diberi nama oleh kedua orang tuaku MUHAMMAD KHUDORI. Sebagai orang kampung, aku bukan lahir di Rumah Sakit dengan penanganan yang dilengkapi dengan peralatan serba canggih, namun hanya ditangani oleh seorang dukun beranak seperti yang dilakukan pada ibu hamil umumnya dikampung. Betapa besar resiko yang harus dihadapi oleh seorang ibu, bukan hanya kebahagian yang didambakan, namun resiko kematianpun menghadang bagi setiap ibu yang melahirkan.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan dari Cirebon ke Lampung, dimana antara Kerawang ke Cikampek aku terjebak kemacetan yang parah sekali dimana 6 km harus ditempuh dengan 6 jam, akhirnya aku yang berangkat pukul 6.30 tiba di Tanjungkarang pukul 02.30 dinihari, dan langsung makan sahur terakhi runtuk Romadhon tahun ini. Pagi hari aku bersama anak-anakku Titi, Abang dan Vina serta Kakak Iparku Mbak Nung dan Bang Indra serta putranya Tata ke Pringsewu, dengan tujuan utama ziarah ke makam orangtuaku. Teramat singkat aku mengunjungi makam kedua orangtuaku, hanya beberapa menit saja. Sungguh karena hari ini teramat istimewa bagiku, kehadiranku ke makam keduaorangtuaku yang terletak bersebelahan, begitu menggetarkan hatiku. Betapa tidak, konon aku yang berselang 10 tahun dengan kelahiran kakakku, untuk mendapatkan aku begitu banyak ikhtiar yang telah dilakukan, aku baru menyadari sepenuhnya betapa kasih sayang ibu bapakku begitu tulus dan begitu besarnya. Maafkan Bapak Ibu, putramu yang hanya setahun sekali mengunjungi kuburmu, itupun hanya kulakukan untuk beberapa menit saja. Ya Alloh, puji syukur kehadlirat-Mu yang telah memberikan kasih sayang kepada kedua orangtuaku, yang telah sekian lama terbujur kaku dalam kuburnya, ampuni dosa-dosa kedua orang tuaku Ya Alloh, lapangkan kuburnya, jauhkan dari siksa kubir dan api neraka dan masukkan mereka berdua bersamaku dan keluargaku ke dalam Firdaus-Mu. Amin3.

Sungguh betapa besar rasa kasih sayang kedua orangtuaku kepadaku. Aku mencoba mengingat, semasa kecilku, rasanya tidak pernah aku dimarahi oleh ibuku, dan bapakku hanya beberapa kali memarahiku, itupun dalam rangka menegakkan kedisiplinan padaku. Aku yang semasa kecil hobby main bola, pernah dimarahi bapakku karena sampai maghrib belum pulang. Aku rasakan kedisiplinan yang ia terapkan aku rasakan manfaatnya setelah aku dewasa. Balaslah segala amal baiknya Ya Alloh.

Ada peristiwa yang lucu aku dapatkan pada saat usai mendoakan kedua orangtuaku bersama kakak iparku dan anak-anak serta ponakan. “Lihat, betapa hebatnya seseorang, betapa kayanya seseorang, pasti akan mati dan didalam kubur sendiri, tidak ada yang dibawa kecuali amal baik. Anak-anak, jadi kalian harus berbuat baik sama mama-papa, dan terhadap siapapun juga agar kelak bahagia. Suatu saat kalian juga akan mati dan dikuburkan seperti ini.” Dasar anak-anak, dengan spontan mereka berkata; “ Kita khan masih kecil, matinya masih lama.” Masya Alloh, ketawa kami dibuatnya. Namu tepat didekat kubur kedua orangtuaku ada juga kubur seorang anak kecil, jadilah bahan pengajaran buat anak-anak, “Tu lihat, Alloh kalau mau mengambil nyawa kita tidak hanya yang sudah gede saja, lihat tu kuburan anak kecil itu, anak-anakpun bisa meninggal. Makanya kalian dari kecil harus nurut sama orang tua, banyak berbuat baik sesama.” Kebetulan saat akan pulanh, mataku tertuju pada sebuah kubur yang hanya beberapa cm saja panjangnya terletak diantara 2 kubur orang dewasa, aku kebayang, ini bisa jadi ibunya meninggak bersama bayinya saat melahirkan. Sungguh betapa besar pengorbanan seorang ibu. Maka tidak heran kalau Sorga berada dibawah telapak seorang ibu.
Blogger, dihari yang istimewa ini tak lupa aku ucapkan SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN.

12 September 2009

ULANG TAHUN KETIGA

Tepat tiga tahun yang lalu pada Bulan September ini aku dipindahtugaskan dari BRI Syariah Cirebon ke BRI Syariah Yogyakarta. Bila malam itu tiga tahun lalu aku disambut gempa susulan yang aku sendiri tertidur pulas tanpa merasakan apapun, beberapa malam lalu kejadian yang sama menimpaku, saat Gempa Wonosari 6,8 SR, sementara banyak warga yang merasakan dan sebagian besar penghuni hotel berhamburan keluar, akupun terlelap tidur tanpa tahu sama sekali yang terjadi. Masya Alloh, betapa lemahnya aku, bila malam itu sampai merobohkan banguan, bisa jadi aku tertidur tanpa terbangun lagi, padahal, biasanya di kantor aku paling peka merasakan adanya getaran gempa, kawan2 kantor sudah paham. Biasanya sebelum ada getaran yang aku rasakan adanya suara gemuruh terlebih dulu.

Selama tiga tahun penugasanku di Yogyakarta, selama 3 tahun ini pula aku tinggal di hotel yang setiap saat tamunya gonta-ganti, meski rata-rata mereka tinggal beberapa bulan disini. Hampir tiap minggu aku pulang ke Cirebon, kalau aku hitung-hitung setahun katakanlah 40 Minggu aku pulang, berarti jarak yang kutempuh sejauh 3 th x 40 mg x 318 km x 2 (pulang pergi) yang berarti sejauh 76.320 km atau hampir 2 kali keliling dunia. Subhanalloh, semua harus kujalani dengan ikhlas demi menjalankan tugas dan yang terpenting untuk memberikan nafkah bagi keluarga.

Tak terasa, 3 tahun berlalu anak-anakku semakin tumbuh, Anakku yang pertama yang saat aku di Cirebon masih di Play Group saat ini telah duduk di kelas 4, sementara ketiga adiknya juga sudah semakin tumbuh. Alhamdulillah, meski aku jauh, tak banyak bisa mendidik, prestasi anak-anakku cukup membanggakanku. Puji Syukur Ya Alloh dan terima kasih Istriku tercinta, yang telah mendidik buah hati kita, I Love you all.

Selama tiga tahun aku tinggal dihotel ini, sudah tidak lagi terhitung orang-orang yang keluar masuk yang rata-rata tinggal dengan lawan jenis tanpa ikatan. Sungguh sebuah kondisi yang sangat ironis terjadi di negeri yang punya lebel berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Wajar saja kalau negeri ini tidak pernah lepas dari berbagai bencana. Seperti yang aku dengar dari ceramah Ustad saat tarawih beberapa waktu lalu setelah terjadinya Gempa Bumi di Tasikmalaya, yang dinukilkan dalam hadist yang kurang lebihnya; “Manakala penduduk sebuah negeri telah banyak melakukan maksiat maka Alloh akan menurunkan bencana.”

03 September 2009

DITEGUR IBU KOS

Setiap orang yang waras tentu mempunyai keinginan untuk bisa hidup lebih baik, lebih bermakna dan tentunya adanya dukungan finansial yang memadai. Kecuali....orang edan, yang tidak pernah memikirkan dirinya sendiri apalagi memikirkan orang lain termasuk anggota keluarganya. Hidupnya hanya terdorong oleh nafsu haus dan lapar, selain itu gak pernah terlintas tentang kehidupan. Nggak percaya ? Coba aja EDAN dulu biar yakin. He...he.....

BRI Syariah, tempatku mencari nafkah saat ini bisa kuibaratkan seperti kepompong yang telah berubah menjadi kupu-kupu yang terbang menyongsong cahaya yang terbit dari ufuk timur. Jika sebelumnya segala sesuatunya serba sangat terbatas, serba apa adanya, setelah spin off aku rasakan demikian banyak hal-hal baru yang kutemui. Dengan mengganti system yang sudah usang, yang saat ini terus dikembangkan, penampilan yang serba baru, gedung yang megah, budaya baru, dan....tidak kalah pentingnya karyawan juga banyak yang baru dan bertambah banyak. Ini konsekwensi dari pengembangan organisasi yang luar biasa.

Guna mendukung bisnis yang ada, BRI Syariah Yogya juga menambah unit kerja yang baru disamping relokasi gedung yang sudah ada ke tempat yang lebih strategis, lebih representatif dan lebih luas. Konsekwensinya, jumlah tenaga Security pun bertambah, kalau semula hanya 7 orang, sekarang menjadi 14 orang. Di hotel tempatku tinggal, sebenarnya banyak karyawannya yang ingin ikut bekerja ditempatku, tentu ini karena penghasilan ditempatku jauh lebih besar dibanding di hotel. Melihat mereka, aku sering merasakan kasihan, namun rasanya tidak mungkin kalau aku main comot sekian banyak orang. Jauh sebelumnya sudah ada seorang Security hotel yang akhirnya bergabung ditempatku. Belum lama ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga Security, salah satu karyawan disini bergabung dengan Security di BRI Syariah. Ya ini karena aku melihat dia layak untuk jadi security dan orangnya supel, ramah dan postur tubuhnya memenuhi syarat.

Sore itu, saat aku pulang kantor dan hendak mengambil kunci kamar di receptionist, disitu berdiri ibu kos dengan beberapa orang receptionist dan room boy. Tiba-tiba saja ibu kos berbicara; “Wah karyawan saya diambili Pak Khudori ya ?” Saya dengan serta merta langsung menjawab; “Bukan saya mengambili Bu, mereka mendaftar sendiri ke Perusahaan Outshourching, dan ditempatkan di Perusahaan tempat saya bekerja. Jadi mereka bukan pegawai BRI Syariah.” Dan seterusnya....aku terlibat pembicaraan ringan. Ya, intinya mereka khan berkeinginan untuk merubah nasib. Sebenarnya aku masih butuh beberapa orang lagi untuk cleaning service, namun jadi serba gak enak kalau mau menerima mereka. Blogger mungkin ada saran ?