SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

30 Maret 2009

KISAH PAK DE 10 (KOMBUCHA RASA CECAK)






Bermula dari pemberian bibit Jamur Kombucha oleh seorang teman kantor, aku punya kegiatan baru ditempat kos, yakni membuat minuman teh yang diisolasi dengan bibit jamur kombucha. Setelah aku pelajari manfaat jamur ajaib ini dari buku dan internet, aku coba mengkonsumsi secara rutin. Jamur ini laksana obat sapu jagat, banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Kandungan teh hasil yang begitu lengkap, termasuk untuk mencegah penyakit degeneratif, dalam waktu yang begitu singkat langsung aku rasakan manfaatnya. Jika selama 18 tahun terakhir aku tidak tahan makanan-makanan pedas, alias selalu mencret akhirnya penyakit itu sirna. Alhamdulillah. Setelah aku rasakan manfaatnya, mulailah aku menyebarluaskan kepada kawan-kawan akan khasiat jamur tersebut. Sudah banyak yang telah keberi bibitnya, jika di Internet banyak dijual, sepanjang mau mengambil ketempatku kos akan kuberikan secara gratis, tis...tis... Untuk informasi lengkapnya silahkan disearch dengan google atau search engine yang lain dengan keyword : Kombucha. Hanya jeleknya, aku lama-lama agak malas membuatnya, dan sekarang gejala kurang tahan pedas kok muncul lagi. Kayaknya harus minum lagi nih.



Sudah banyak yang teka beri bibit kombucha, mulai dari kawan-kawan kantor, direktur bank, para pinca bank, dokter, room boy hotel, dan...... tak ketinggalan Pak De. Memang untuk membuat teh kombucha gampang-gampang susah, yang terpenting bejana yang digunakan harus benar-benar bersih, dan jangan terkena sinar matahari langsung, Insya Alloh akan jadi, setelah sekitar seminggu sampai sepuluh hari teh siap untuk dikonsumsi. Rasanya unik, tergantung teh yang digunakan dan banyaknya gula, masing-masing tidak bisa menghasilkan rasa yang sama persis, namun tetap segar campur asam sebagai hasil fermentasi kombucha.



Kala itu, Pak De sudah aku ajari untuk membuat Teh Purba/Kombucha. Setelah diisolasikan selama seminggu, pembuatan pertama gagal karena bejana yang digunakan kurang bersih, malah timbul jamur lain. Baru setelah aku beritahu lanjut, jamur Pak De berhasil. Hanya ada satu hal yang tidak diikuti oleh Pak De, stoples yang seharusnya ditutup dengan kain dan diikat, tenyata hanya ditutup dengan tissue. Terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan, karena Pak De minum jamur yang langsung dituangkan ke cangkir dari topless, dikira ada pecahan/gumpalan jamur yang ikut masuk kedalam cangkir sementara di kamar sinarnya temaram, gleg...gleg...... Pak De menghabiskan jamur, dan.... Masya Alloh, cecak ikut masuk mulut. Rupanya Cecak tersebut masuk melalui lubang tissue ke topless tempat membuat jamur dan mati. Duh, Pak De.... Pak De...

24 Maret 2009

KISAH PAKDE 9 (TERTIPU PENGUSAHA DARI KUNINGAN)



Aku beberapa diajak Pak De melihat-lihat lokasi proyeknya yang ada disekitar lereng merapi. Disitu ada beberapa alat berat Pak De yang digunakan untuk menggali pasir. Karena baru kali ini aku melihat penggalian pasir di sekitar Lereng Merapi, sepulang dari lokasi proyek aku terlibat diskusi yang agak serius. Dari kondisi alam yang ada aku berkesimpulan kalau apa yang dikerjakan disitu tidak bisa menghasilkan pasir secara maksimal. Lokasi yang agak sulit dijangkau dengan deposit pasir yang kelihatannya rendah pasti alat berat tersebut harus kerja ekstra keras. Kebetulan sewaktu di Cirebon aku punya nasabah yang punya lokasi penggalian pasir cukup luas, sekitar 25 ha, namun saat ini terhenti karena alat beratnya mengalami musibah tertimpa batu gunung. Dari omong-omong tersebut akhirnya Pak De aku antarkan ke Kuningan untuk melihat lokasi penggalian pasir. Akhirnya Pak De untuk menjalin kerjasama dengan pemilik lahan pasir. Cuman ada satu hal yang merupakan kebiasaan jelek pemilik lahan pasir, panggil saja Pak Aga. Dia demen banget kawin, ini baru belakangan aku tahu, seumur dia telah kawin sebanyak 30 x. Akhirnya Pak De kurang enjoy dengan pola bagi hasil yang diterapkan. Alat sementara dihentikan operasionalnya, pertimbangan lain dilokasi pasir banyak sindikat.


Setelah agak lama alat diparkir, tiba-tiba datang serombongan Pengusaha Pasir yang lain dari Kuningan ke Hotel tempatku menginap. Pak De memanggilku untuk diajak diskusi, tapi sejak awal aku ketemu sudah ada feeling kalau pengusaha tersebut kayaknya enggak jujur, besar banget omongnya. Aku sudah melarang Pak De untuk tidak kerjasama dengan pengusaha tersebut. Namun demikian Pak de tetap nekat untuk mencoba menjalin kerjasama. Penggalian di lokasi yang berbeda pun dilakukan. Betul juga, si pengusaha tersebut belum-belum sudah menjual nama Pak De yang sudah dipercaya dari distributor alat berat untuk membeli secara kredit alat berat mendampingi alatnya Pak De. Baru beberapa bulan alat beat yang baru diambil tidak dibayar, dan ditarik kembali oleh sang distributor. Pak De sendiri juga tidak dibayar, sementara alat mau diambil tidak diizinkan malah dihalang-halangi oleh preman. Tak habis akal, akhirnya Pak De minta tolong ke Polisi setempat untuk mengambil alat dan akhirnya beres. Duh...gimana ya orang2 tersebut mencari makan kok harus menyengsarakan orang lain.

22 Maret 2009

KISAH PAK DE 8 (LANJUTAN KUDAKWAHI KAWANKU)

Pernah aku melakukan perjalanan Yogya-Cirebon bersama Pak De yang kebetulan hendak ke Kuningan, Jawa Barat. Dalam mobil sengaja aku bawain dan setel kaset-kaset dakwah. Ya, Pak De cukup tekun mendengarkannya, bahkan sekali waktu juga mendiskusikan juga denganku. Akupun juga sering mendo’akan agar dibukakan pintu hidayah padanya, namun demikian aku sepenuhnya menyadari bahwa pemberian hidayah merupakan Hak Prerogratif Alloh, bukan hakku. Kewajibanku hanya mengajak untuk menuju jalan yang benar.

Pernah suatu saat Pak De memintaku untuk menghantarkan beli Al Qur’an yang ada terjemahannya. Karena waktu itu aku sedang ada acara, aku jawab “OK, nanti kapan aku antarkan, tapi jangan sekarang.” Aku merasa begitu senang, dan secara diam-diam aku sengaja belikan Al Qur’an yang dilengkapi terjemahannya dan kuhadiahkan kepadanya. Alhamdulillah hampir tiap malam Pak De membaca terjemahannnya, karena Pak De tidak bisa baca Huruf Arab. Hatiku ikut senang, namun sekali lagi karena hatinya belum menerima hidayah Pak De masih tetap belum mau menjalankan ibadah. Aku sudah minta, kalau belum bisa baca apa-apa pokoknya ikut “jengkang-jengking” dan baca saja Bismillah. Duh.... memang syetan yang menutup hatinya sudah begitu kuat mencengkeram sehingga segala upayaku juga belum membuahkan hasil. Enggak boleh kecewa, aku cuman mencoba untuk melakukan Amar Makruf, setelah itu segala urusan kuserahkan kepada-Nya.

Aku sebenarnya kasihan mendengar kisah istrinya, beliau seorang keturunan Cina, putri seorang Pendeta yang saat ini telah menjadi seorang muslimah yang taat. Istrinya berguru dengan Ustad Arifin Ilham. Sudah beberapa kali istrinya mengajaknya untuk naik haji, namun karena Pak De tidak pernah menjalankan perintah-Nya, iapun tidak mau naik haji dan istrinyapun oleh Pak De disuruhnya pergi haji sendiri. Namun karena pemahaman istrinya yang telah baik terhadap kewajiban seorang muslimah, istrinya tidak mau pergi kalau tidak didampingi Pak De sebagai seorang mukhrim, dan akhirnya sampai sekarang keinginan tersebut belum tercapai. Ya Alloh, syangilah Pak De, bukakan pintu hidayah padanya agar dapat menerima kebenaran dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim agar mendapatkan keselamatan dunia dan akherat. Amin.

20 Maret 2009

KISAH PAK DE 7 (KUDAKWAHI KAWANKU)

Sebenarnya aku termasuk orang yang minim pengetahuan tentang Agama Islam, ilmuku masih cetek banget, ibadahku juga masih sangat jauh dari sempurna dengan kuantitas yang sangat minim. Semoga Alloh SWT mengampuni dosa-dosaku, memaafkanku dan menerima amal ibadahku meski hanya sedikit, jauh dari sempurna dan jauh dari apa-apa yang telah ditetapkan. Amin. Hanya Rahmat-Mu yang aku harapkan, yang akan menyelamatkan aku daris siksa kubur dan neraka yang maha dahsyat, yang sakit panas dan ngerinya belum pernah manusia rsakan selama di dunia yang fana ini. Berapapun banyak ibadah yang telah aku lakukan, tidak akan pernah cukup untuk menebus sebagian kecil saja nikmat-Mu yang telah engkau limpahkan, yang tidak terputus barang sekejap matapun. Bahkan kedipan mataku juga merupakan nikmat yang barangkali aku sendiri sedikit sekali mensyukurinya, betapa tersiksanya dan lelahnya mataku seandainya tidak bisa berkedip.

Meski aku menyadari tidak mempunyai ilmu yang mencukupi, aku yang tinggal di hotel dimana anak cucu Adam banyak sekali melakukan kemaksiatan berusaha untuk mendakwahi teman yang aku kenal, tak terkecuali Pak De. Ya, aku mencoba mengimplementasikan seruan Rosululloh SAW untuk menyampaikan ke orang lain meski hanya satu ayat. Alloh SWT sendiri telah berfirman dalam QS. An Nahl 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Sebagai seorang pengusaha yang cukup sukses, aku masih melihat ada satu hal yang kurang dalam hidupnya, Pak De belum memahami tujuan hidup yang haqiki, belum tahu sesungguhnya untuk apa dia diciptakan. Meskipun Pak De beragama Islam, namun masih menerapkan prinsip-prinsip kejawen. Sebagai contoh; dia berpandangan kalau kita bisa membuat anak kita “sukses”, yang menurut Pak De kesuksesan hanya didasarkan akan Jabatan/hanya tercapai kedudukan duniawai, kita dijamin masuk sorga. Aku tanyakan pada Pak De, “Itu ajaran dari mana ?” “Dari orang tua” Jawab Pak De. Aku terus beritahukan, kalau kalau kita mampu mendidik anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah, memang akan mengalir pahala ke kita meskipun kita sudah meninggal dunia, itu kalau kita tidak jatuh menjadi kafir, dan kita juga beribadah menjalankan segala perintah-Nya. Jangankan kita manusia yang penuh dengan dhoif, yang lebih banyak tuntutan dari pada rasa syukur, yang lebih banyak melakukan dosa daripada menggali pahala, yang lebih banyak mengingat dan mengejar dunia dibanding akherat, para Nabi dan Rosul yang termasuk orang pilihan Alloh saja ada yang Istrinya, ada yang orang tuanya, Pamannya, serta ada yang anaknya tetap kafir sampai akhir hayatnya tetap tidak akan masuk syorga mengikuti Nabi/Rosul. Bagaimana akan masuk sorga kalau segala perintah Alloh tidak pernah dilaksanakan, Sholat, Zakat, Puasa, Haji dan yang paling gampang dilakukan Syahadat saja tidak pernah dilakukan, semua Rukun Iman dan Rukun Islam ditinggalkan. Sementara larangan-larangan Alloh malah begitu gampang dilanggar, minuman keras yang sudah menjadi konsumsi rutin juga tidak ditinggalkan.

Aku seringkali memberikan nasehat untuk menjalankan syariat Islam, dimulai dari hal termudah. Manakala aku sedang pergi bersamanya, sementara aku sholat di Masjid, ya.....Pak De cuman nunggu di mobil, sambil menikmati rokoknya. Masya Alloh, alangkah keringnya hatinya, bagaimana Ruh yang ada tidak kelaparan dan kehausan karena tidak pernah tersiram dengan cahaya keimanan.

OK Blogger, kisah KISAH DAKWAH akan aku lanjutkan pada posting berikutnya.

16 Maret 2009

KISAH PAK DE 6 (DIBILANGIN PM)

Alloh telah mengkaruniai Pak De dengan tubuh yang tinggi, lebih dari 175 cm, dan badan yang langsing namun proporsional. Kulit yang membalut berwarna gelap, bukan hanya karena terbakar oleh teriknya matahari manakala beliau sedang menjalankan tugasnya di lapangan, namun karena memang pigmentnya yang cukup banyak, barangkali melebihi rerata Orang-orang Indonesia. Didukung dengan potongan rambut yang relatif pendek, meski usia telah mencapai 58 tahun, penampilannya sungguh sangat mirip dengan seorang aparat.

Alkisah, beberapa hari yang lalu sedang berlangsung acara Sekaten di Alun-Alun Selatan Yogyakarta. Ini adalah acara rutin yang berlangsung setiap tahun, yang dimaksudkan untuk menghormati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Saya sendiri tidak setuju akan kegiatan tersebut karena tidak pernah dituntunkan oleh Rosululloh maupun generasi Khulafaur Rosyidin. Banyak mudlorot yang terjadi atas kegiatan tersebut, salah satunya yang terjadi di hotel tempatku tinggal. Siang itu, Pak De sedang duduk santai di Lobby, sambil menikmati rokok kesayangannya, dan segelas minuman, tiba-tiba ada 2 Oknum Polisi datang dan langsung ke Receptionis sambil menyodorkan surat permohonan bantuan dana yang katanya untuk pengamanan sekaten. Anto yang di ruang receptionis mencium gelagat nggak beres, dan........ kebetulan salah seorang Oknum Polisi itu nengok Pak De yang sedang duduk santai, dan langsung tanya “Itu siapa ?” Anto dengan sigap langsung menjawab ; “Oh, yang itu PM !” He.....he..... kedua oknum itu gak jadi ambil uang sumbangan tapi langsung ngeloyor pergi.

Pernah suatu ketika ada oknum tentara yang mulai suka nongkrong di hotel. Setelah melihat ada Pak De, tanpa tanya bla...bla....bla.... Oknum Tentara tersebut ngloyor pergi dan tidak pernah kembali lagi. Pak De juga kadang cerita kalau di jalan terkadang ada aparat yang memberi hormat kepadanya. Pokoknya Pak De memang sangat cocok kalau jadi seorang aparat.

12 Maret 2009

KISAH PAK DE 5 (ISTRI-ISTRIKU)


Agama Islam telah memberikan kelonggaran untuk berpoligami, menikahi wanita 1, 2, 3, atau 4 orang sepanjang bias berlaku adil. Tentu syarat ini bukan syarat yang mudah, tapi itulah kehendak Alloh Meski banyak yang tidak memahami sehingga cenderung menentang, terutama kaum hawa yang ogah dimadu, pada hakekatnya tujuan yang telah ditetapkan oleh Alloh sebenarnya sangat mulia karena membantu kaum wanita mendapatkan pasangannya dan menghindarkan terjadinya perzinaan. (Jumlah wanita saat ini saja sudah lebih banyak dari pria, dan ini akan semakin timpang dimana mendekati Yaumul Akhir akan berbanding 1 dengan 50 orang).

Saya tidak yakin apa Pak De menerapkan ajaran tersebut, tapi yang jelas Pak De beberapa kali menikah dengan wanita Manca Negara. Berikut kisah-kisahnya;

1. Menikah Dengan Gadis Liverpool.

Saat kapal berlayar ke Inggris, ada sebersit keinginan Pak De untuk sekolah di London karena IJAZAH lulusan Luar Negeri kala itu laku keras di dalam negeri. Namun untuk sekolah di London diharuskan adanya sponsor, kebetulan saat itu ketemu cewek Inggris, dan akhirnya Pak De beristrikan orang Liverpool. Disana Pak De menikah tidak seperti layaknya pernikahan di Indonesia; tidak ada surat nikah, tidak ada tanda tangan. (Apa kasus seperti ini yang sedang menimpa Julia Perez ya ?). Sementara itu kapal segera berlayar kembali ke Indonesia, Pak De pun ikut berlayar dan mennggalkan sang istri yang baru dinikahinya. Saat kapal kembali ke Inggris, Sang Istri datang, Pak De nekat melarikan diri dari kapal karena keinginannya bersekolah di sana. Namun sial, kapal tidak diizinkan meninggalkan pelabuhan tanpa keikutsertaan Pak De, sibuklah kawan-kawan seisi kapal ikut mencari. Akhirnya Pak De ditangkap Polisi dan di denda sbelum meninggalkan Ingris. Terhadap Istrinya, Pak Deputus begitu saja, tidak ada kata apalagi akta cerai, yang terpenting asal hubungan mereka tidak dikaruniai anak.

2. Menikah Dengan Gadis Belgia.

Selepas putus/cerai dengan Gadis Liverpool, kapal tempat bekerja Pak De berlayar ke Jepang dan dilanjutkan ke Belgia. Disana Pak De ketemu gadis Belgia, anak seorang peternak kuda dan pengusaha meuble rotan yang kaya. Agar Pak De tidak pergi kemana-mana, oleh orangtua si gadis Pak De dinikahkan dengan anaknya. Pak De konsultasi dengan rekan-rekannya harus bagaimana ? Kawan-kawannya menyarankan saat diambil sumpah, goyangkan saja kakinya khan jadi enggak sah. Duh…aya…aya…wae ! Lagi-lagi Pak De putus begitu saja dengan Istrinya.

3. Menikah Dengan Orang Malaysia.

Saat itu, kapal tempat Pak De bekerja sedang berlabuh di Singapura. Naas nasib kapal tersebut, tiba-tiba saja kapal terbakar. Barang-barang pribadi Pak De, Pass port, pakaian dll ikut dilahap si jago merah. Terpaksa oleh perusahaan, Pak De dan awak kapal lainnya dipondokkan di sebuah hotel di Singapura selama 3 bulan. Ada cewe penjaga bar yang berbaik hati memberikan sejumlah baju dan keperluan lainnya untuk Pak De, ia cewek Malaysia. Lagi-lagi Pak De kawin dengan cewek tersebut dan akhirnya….. ya putus lagi begitu saja.

4. Istrinya Yang Sekarang.

Saat ini Pak De telah menikah dengan Istri setianya yang juga saat ini menjadi seorang pengusaha dan dikaruniai beberapa orang anak. Untuk menjaga privasinya, mohon maaf tidak saya ulas disini.

10 Maret 2009

KISAH PAK DE 4 (DI BELANDA BAYAR WANITA PAKAI GANJA).

Apa yang dikatakan oleh Ketua Umum Partai Gerinda ada benarnya juga, Indonesia menghasilkan buah-buahan terbaik, ikan terbaik. Tidak hanya itu, pohon jat terbaik, dan juga Ganja kualitas terbaik di dunia juga dari Indonesia, khususnya Aceh. Dulu sewaktu aku dinas di Aceh, terutama di Kutacane, Aceh Tenggara, sempat tanya pada rekan-rekan kantor, kalian sudah pernah belum melihat ujudnya pohon ganja ? Jawaban yang mereka berikan ternyata mengejutkan aku, lho Pak, disini ganja mah tumbuh liar, itu dibelakang kantor semak-semak banyak sekali ganjanya. Rata-rata kawan2 dulunya juga suka ngisap untuk campuran rokok, orang gak tahu kalau itu barang yang dilarang ! Wow, disana biji2nya juga dijadikan bumbu masak, coba saja makan sayur plie (maaf kalau salah penulisan, sudah lupa), atau minum kopi Aceh yang aduhai rasanya. Benar Ganja Aceh konon kualitasnya terbaik didunia. (Tapi sorry Blogger, sampai hari ini saya sama sekali belum pernah melihat ujudnya langsung seperti apa tuh yang namanya ganja).

Kapal tempat Pak De bekerja sering membawa barang-barang dari Indonesia, antara lain produk-produk pertanian. Salah satu lokasi persinggahan kapal adalah Pelabuhan Belawan Medan. Dari tempat itulah bisnis sampingan di era tahun 71-83 an dijalankan. Para awak kapal sudah punya jatah sendiri-sendiri, konon sekali bawa ganja bukan lagi dalam hitungan sekilo dua kilo, tapi sampai hitungan ton. Betapa tidak menggiurkan, ganja yang dibeli di Medan saat itu dengan harga Rp. 30.000,- per kg bias dijual di Belanda seharga Rp. 600.000,- per kg. Busyet keuntungan jual barang haram ini sebesar 20 kali lipat. Cara mendapatkan ganjapun cukup unik, setelah beberapa mil kapal berlayar, ditengah laut seluruh lampu kapal dimatikan, dan disitu segera berdatangan speed boat-speed boat yang membawa ganja, transaksipun dilakukan. (Pak De menuturkan kebanyakan mereka adalah aparat, Masya Alloh, semoga sekarang tidak ada lagi).

Karena di Belanda sepanjang untuk dipakai sendiri konon ada daerah tertentu yang dibebaskan, bila awak kapal telah mendarat disana sering diserbu disamping oleh para pedagang tak ketinggalan oleh para wanita penjaja cinta. Uniknya mereka tidak minta bayaran uang, daging sekerat cukup dibarterkan dengan sejumlah kecil ganja. Lengkaplah sudah kelakuan para awak kapal, ya mabuk, ya wanita, ya judi dan ditambah lagi narkoba.

06 Maret 2009

KISAH PAK DE 3 (PROFESI SEBELUMNYA)

Sebelum menjadi pengusaha seperti yang saat ini digeluti, Pek De bekerja sebagai orang gajian. Jiwa enterpreneur yang kuat dengan kemampuan perhitungan yang cermat serta keberaniannya untuk taking risk mendorong Pak De untuk keluar dari zona nyaman dimana yang sebelumnya hidup sebagai orang gajian menjadi The Boss pada perusahannya sendiri, meski untuk mendapatkannya pada awalnya jatuh bangun ia alami. Kejeliannya untuk belajar dari kegagalan, dimana dia tidak mau terjerembab pada lubang yang sama, dan kemampuannya untuk bangun kembali setelah terjatuh menjadikan dia sebagai pengusaha yang tahan banting.

Sebelumnya Pak De bekerja sebagai ABK di sebuah Perusahaan Pelayaran Nasional ternama yang menjelajah ke berbagai penjuru dunia. Ia bekerja di perusahaan tersebut selama 12 tahun antara tahun 1971 sampai dengan 1983 di bagian mesin. Berdasarkan pengalaman menggeluti dunia permesinan Pak de memilih menjadi pengusaha di bidang Alat Berat. Banyak kisah-kisah yang unik selama bekerja di kapal yang Insya Alloh akan akan saya posting untuk melengkapi kisah hidupnya.

Selama bekerja di pelayaran, Pak De melayani Trip-trip ke Amerika, Australia, Jepang dan Eropa. Hujan badai dan ombak yang tidak bersahabat di tengah samudra sering ia alami. Namun semua dijalaninya untuk mendapatkan sejumlah uang. Namun jeleknya, inilah mental para pekerja pelayaran, dapat uangnya lumayan besar namun hanya habis untuk berhura-hura. Sebagaimana pekerjaan awak kapal yang lain, manakala kapal sedang sandar di pelabuhan, pekerjaan yang dilakukan di darat tidak jauh-jauh dari aktifitas mabuk-mabukan, main judi dan tentu saja tidak ketinggalan main perempuan dengan para penjaja cinta. Bahkan bila kapal tersebut sedang sandar, tidak jarang satu tempat hiburan dibooking seluruhnya untuk menikmati indahnya surga dunia.

04 Maret 2009

KISAH PAK DE 2 (PROFESI SESUNGGUHNYA)


Setelah beberapa hari aku tinggal di hotel, keakrabanku bergaul dengan Pak De semakin bertambah, meski Pak De berusia sekitar 55 tahunan, tapi karena keramahannya jadi enak diajak ngobrol. Aku secara jujur telah kukatakan kalau aku diberi amanah untuk menakhodai sebuah Kantor Cabang Bank Syariah. Sementara itu aku baru tahu kalau Pak De adalah penghuni yang sudah lama tinggal di hotel ini yakni selama 4 tahun yang berarti sampai saat ini beliau telah tinggal di hotel selama 6,5 tahun. Wow..... waktu yang tidak sedikit untuk tinggal di sebuah hotel.


Karena keterbukaanku, akhirnya Pak De mengaku kalau sebenarnya dia seorang pengusaha alat-alat berat. Ada satu hal yang membuatku masih agak nggak percaya, sebagaimana pengusaha alat-alat berat yang pernah aku jumpai, profil Pak De banyak berbeda. Penampilannya sangat sederhana, apa yang melekat pada badannyapun terkesan dia hanyalah sosok yang jauh dari bergelimang uang. Belum lagi kalau dilihat dari kendaraannya, sebuah Daihatsu Taft tua, yang sudah dekil, catnyapun sudah kelihatan banyak pudar dan kalau dinaiki kita akan lebih nyaman kalau sambil menutup kedua lubang hidung. Tapi itulah dunia, terkadang kita sudah termakan dengan first impression, kita gampang menyimpulkan seseorang hanya dengan melihat penampilan luarnya saja, mata kita begitu gampang tgertipu dengan gemerlapnya dunia. Saya jadi teringat kisah seorang pengusaha sukses yang saya baca story-nya dari sebuah majalah sewaktu aku masih kuliah dulu yakni Ir. Ciputra, yang jaman dahulu kala sering digambarkan senang mengendarai Volvo bututnya, padahal beli Mercy terbaru dari klas paling tinggipun gak masalah buat dia. (Blogger, ngomoong-ngomong ada yang belum tahu artinya Volvo tidak ? Volvo berasal dari Bahasa Latin yang artinya MENGGELINDING).


Meski penampilannya sangat sederhana, Pak De termasuk pengusaha yang sukses yang menjalankan usahanya dengan penuh tanggungjawab, memenuhi komitmen-komitmennya dengan tepat waktu, tidak sampai mengecewakanmitra bisnisnya sehingga mendapatkan kepercayaan yang tinggi baik dari Perusahaan Penyedia Alat Berat, Mitra Bisnis baik perorangan maupun perusahaan. Jiwa sosialnya juga tinggi, gemar menolong orang, meski tidak sedikit yang memanfaatkan sosialismenya yang demikian tinggi. Peralatan beratnyapun tersebar dibeberapa daerah, ada yang di Sumatra ada juga yang beroperasi di Jawa. OK Blogger, itu sekilas Profil Pak De, ikuti posting selanjutnya yang berisi kisah menarik dari kehidupannya.

02 Maret 2009

KISAH PAK DE 1 (AWAL PERKENALANKU)

Alloh SWT telah menciptakan manusia dari yang satu, yakni Nabiulloh Adam AS, yang selanjutnya terus berkembang biak menyebar diseluruh permukaan bumi. Meski awalnya dari satu, selanjutnya manusia berkembang menjadi berbagai suku bangsa dengan warna kulit, ciri fisik, bahasa, budaya yang berbeda-beda seperti yang dijelaskan dalam QS Al Hujarat Ayat 49 : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa –bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Dua setengah tahun yang lalu, saat aku awal tinggal di Hotel ini, saat itu aku sengaja hendak nongkrong di halaman hotel dekat Pos Satpam. Aku melihat disitu duduk seorang paro baya dengan tubuh tinggi sekitar 176 cm, berkulit gelap sedang menikmati sebatang rokok. Dari roman mukanya kelihatan orang yang ramah, dan betul juga setelah sejenak bertegur sapa, dia banyak memberikan senyuman dan baru tahu kalau orang tersebut, sebut saja bernama Pak De. Awalnya aku sudah dikerjain olehnya, setelah aku tanyakan profesinya apa dia jelaskan bahwa dia sebagai petani yang sedang menanam jagung di dekat lereng gunung merapi. Aku antara percaya dan tidak, melihat kulitnya yang berwarna gelap dan kelihatan terbakar oleh sang surya mendukung penuturannya sebagai seorang petani. Yang menimbulkan pertanyaan selanjutnya pada benakku, masak iya seorang petani tinggal di hotel. Aku terus berpikir dia seorang pengusaha yang yang bergerak di bidang pertanian dengan lahan yang luas yang mungkin saja disewa dari para petani setempat. Ah..... peduli amat siapa dia, yang penting aku sudah kenalsehingga kalau nanti ketemu lagi aku tidak enggan lagi untuk bertegur sapa. Satpam dan Room Boy pun tidak bercerita apa-apa tentang Pak De. Sementara itu malam mulai larut, akupun permisi untuk masuk kamar dan tidur, sementara Pak De terus melanjutkan ngobrolnya dengan seseorang yang belakangan aku ketahui seorang anggota Polri yang tiap hari ngepos di situ. Hari-hari berikutnya aku sering bertemu Pak De dan ngobrol bareng tentang banyak hal. OK Blogger, itu sekilas perkenalanku dengan Pak De, ikuti kisah-kisahnya yang cukup menarik pada posting selanjutnya.