SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

30 Desember 2008

PIALA BERGILIR

Kalau dilihat fisiknya, Cewek asal Pacitan Jawa Timur yang satu ini, sebut saja Reza bagi Blogger saya jamin tidak menarik. Body yang kerempeng dua dimensi alias seperti triplex sama sekali tidak menunjukkan kesan sexi. Kulitnya hitam tapi tidak manis, bibir termasuk BIMOLI, bukan merek salah satu minyak makan tetapi kependekan dari Bibir Monyong Lima Mili dan dilengkapi gigi yang tongos sehingga kalau ketawa jadi kebayang pantes jadi adikknya di Bokir/yah pantas juga jadi adiknya Adel dan Temon. Hanya karena kemampuan berbahasa Inggrisnya yang baik, Bule-Bule menjadi sasaran empuknya. Tapi itulah selera Bule, pilih piala bergilir yang antik-antik. Rambutnya keriting. Tinggi badannya sekitar 157 cm, menempati kamar paling depan disamping Receptionis di depan loby sehingga setiap kali keluar masuk kamar langsung tampak dari loby tempatku biasa nongkrong. Setiap kali kami dengan kawan-kawan melihat kelakuannya hanya bisa geleng-geleng kepala.

Ada Bule yang berasal dari negerinya OBAMA alias Bule Amrik yang membuat semacam Enclipodia, sebut saja BUSH. Bedanya Bush yang ini bukan di lempar sepatu tapi biasa dilempar Kutang kali. Bush terjun sendiri ke lapangan untuk menyiapkan Enclipodianya. Ide dasarnya sih kreatif karena nampaknya dispesialisasikan untuk lokasi wisata, dan lokasi yang diambil bukan saja Yogya tetapi juga Pulau Bali. Cukup lama Bush menyewa kamar tersebut, dan didalamnya bertumpuk-tumpuk buku hasil karyanya. Bukan hanya buku yang ada, tetapi Reza juga tinggal disitu sekaligus untuk menjaga buku-buku dan berfungsi sebagai Sekretaris pribadi Plus-plus.
Kiranya Alloh SWT telah mencabut rasa malu yang ada pada diri Reza. Dengan pakaian sekenanya, baju kaos Lekton Alias kelek-e keton yang tanpa BRA dan celana pendek yang hanya beberapa cm saja dengan cueknya Reza sering mondar mandir dan nongkrong di lobby. Jujur saja, sebagai lelaki aku blas kediblas gak pernah tertarik ngelihat penampilannya, kok Bule-bule bisa ya ?

Sayang, buku-buku yang dibuat oleh Bush ditolak oleh Gramedia, mungkin tidak layak edar, dan harganyapun relatif mahal, Rp. 600.000,- per exemplar. Karena bukunya tidak laku, Bush sementara waktu pulang ke Amrik namun kamar hotel tetap disewa, dan Reza tetap menghuni kamar tersebut. Dasar Piala Bergilir, selama ditinggal ke Amrik bukannya menjaga amanah, Reza malah gonta ganti memasukkan Bule yang lain. Duh Gusti, sudah berapa banyak Bule yang digaet Reza, dari yang masih muda sampai yang sudah uzur umurnya. Suatu malam, sekitar jam 2 dinihari saat aku terbangun dari tidar sempat menyaksikan Reza sedang dicumbu Bule Kribo, syukurlah beberapa saat kemudian langsung digendong masuk kamar. Selanjutnya......? SENSOR !

26 Desember 2008

AKU KE YOGYA UNTUK BERCINTA

Tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi. Barangkali pepatah tersebut cocok ditujukan ke Bang One, bukan nama sebenarnya yang usianya tidak bisa dikatakan lagi muda. Ngakunya, berprofesi sebagai orang mass media, dengan hoby offroad, Bang One dikaruniai badan yang cukup tambun dengan tinggi badan sekitar 150 cm dan perut yang buncit. Namun demikian Bang One begitu pede untuk menggaet seorang wanita, tak-tanggung-tanggung wanita yang digaetnya sudah sangat pantas menjadi anaknya. Mungkin Bang One mempunyai hobby yang sama dengan Syeh Puji yang begitu kontroversial dan telah bertekad untuk menikahi bocah 7 tahun, meski pernikahan sebelumnya dengan Ulfa yang baru 12 tahun banyak menuai kecaman. Aku tidak bisa lagi ngebayangkan, bagaimana kalau apa yang dilakukukan Bang One tersebut sampai menimpa anak kita Blogger ? Nangudzubillah. Begitu pedenya Bang One, setiap kali ke Yogya tujuan utamanya untuk bercinta dengan Nelly (bukan nama sebenarnya), seorang mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi swasta berasal dari Kalimantan. Nelly mempunyai perawakan yang mungil, dengan tinggi yang seimbang dengan Bang One dan berkulit putih.

Bang One sendiri tipe orang yang demen perempuan, pernah suatu saat menunjukkan foto-foto perempuan dalam HP-nya. Busyet-nya, dia punya prinsip pokoknya wanita muda yang dipakai harus masih muda, dia punya batasan maksimal umur, yakni 23 tahun. Duh dasar situa bangka yang suka daun muda, tidakkah engkau ingat akan anak istrimu ? Tidakkah terbayang bahwa engkau tidur dengan Nelly seperti dengan ankmu ? Bagaimana perasaanmu jika anak-anakmu diperlakukan sama oleh orang lain ?

Bang One punya gaya/style yang tinggi, kalau ngomong juga lagaknya sudah menjadi boss besar. Pernah suatu ketika mobil-mobilnya yang dia punya dibawa semua ke hotel, duh...menuh-menuhin tempat aja tuh orang. Entah kenapa sebabnya belakangan Bang One lebih banyak naik motor punya wanita simpanannya. Sudah bangkrut tah ? Mungkin prasangkaku benar, dia yang pernah tinggal disebelah kamarku saat ini mengambil kamar di lantai atas yang tidak ber AC dan bertarif murah. Belakangan dia agak jarang datang ke Yogya Untuk Bercinta. Teman-teman cewek simpanannya pun yang biasanya berduyun-duyun numpang berenang juga tidak pernah nampak lagi. Weleh-weleh... teman-teman si Nelly kelihatan sangat udik, kayaknya memang datang dari desa tertinggal. Di saat makmur, Bang One cukup royal, sopir-sopir taxi di depan bila menyambut dengan sebutan Boss, langsung 50.000 perak di sodorkan. Mungkin juga karena cari duitnya gampang.

22 Desember 2008

OEMAR BAKRI NAIK OEMAR BAKRI

Beda jaman sekarang dengan jaman dulu, bila jaman dulu Oemar Bakri dapat digambarkan sosok Pegawai Negeri yang bekerja penuh pengabdian, dengan mengendarai sepeda ontel tua dengan baju yang lusuh, badan kelihatan kuyu dan sederet atribut lainnya yang merefleksikan kesederhanaan dan kesahajaan. Untuk saat ini gambaran tersebut sudah semakin luntur, apakah ini terkait dengan peningkatan kesejahteraan atau paling tidak, tidak sedikit yang terkait dengan korupsi sehingga kelihatan hidup penuh kemewahan, kalaupun tidak korupsi uang paling tidak masih banyak yang korupsi waktu. Perubahan gaya hidup dan perilaku tersebut tidak terlepas dari kemajuan tehnologi yang membawa dampak pada semakin terbukanya informasi, yang bila tidak disaring dapat membawa dampak negatif pada siapapun.

Ini kisah perselingkuhan dua orang Oemar Bakri, sebut saja Marno dengan Atin. Dari mana kita tahu kalau keduanya Pegawai Negeri/PNS ? Sangat mencolok mata, keduanya biasa datang ke Hotel pada siang hari, datang sendiri-sendiri dengan mengendarai sepeda motor dan sering masih berpakaian coklat-coklat. Sementara si Atin disamping mengenakan pakain dinas berwarna coklat, biasanya badannya masih dibalut lagi dengan jacket dan..... tidak tertinggal memakai Jilbab ! Masyaalloh, satu lagi simbul ketaatan kepada Alloh untuk menutup aurat hanya dipakai kedok. Sebenarnya usia mereka berdua tidak lagi muda, sekitar 37 tahunan, yach mungkin sedang menghadapi puber kedua yang disalurkan ke jalan yang salah atau memang sudah menjadi hobby. Biasanya mereka di hotel tidak lama, tidak sampai menginap hanya short time saja, mungkin itu menjadi trik jitu untuk berbohong pada keluarga masing-masing. Cukuplah dengan BBS (Bobo-Bobo Siang) saja abis itu pulang atau kembali ke Kantor.

20 Desember 2008

RAMBUT CEPAK DI LOKALISASI BARU

Blogger, ini gambarnya Tukul Arwana yang berambut cepak lho, Bukan dia yang di lokalisasi seperti yang aku sebutin dalam judul.


Blogger, masih ingat dengan Posting saya tanggal 30 Nopember 2008 berjudul Lokalisasi Baru ? Wow.., ternyata semakin hari penghuninya semakin bertambah loh, dan bukan hanya itu, mereka rupanya secara aktif juga saling berhubungan dengan beberapa wanita seprofesi yang tinggal di blok lain hotel ini. Dasar para penjual sekerat daging, hari-hari mereka berpakaian super mini, celana bukan lagi dikatakan celana pendek, tapi hampir-hampir pantatnyapun kelihatan. Astaghfirulloh..., aku gak pernah membayangkan, apa.... yang ada dalam pikirannya, gimana mereka menatap masa depan. Ada penghuni baru yang menurutku cukup cantik, cuman belum tahu banyak tentang si penghuni baru tersebut. Diluar empat orang yang endut-endut, ada satu orang yang kutilang alias kurus tinggi langsing, sebut saja Lela, saat duduk-duduk di tepi kolam renang ditanya sama Kang Erot, ngakunya berasal dari Bandung, ibunya Asli Sunda sementara ayahnya dari Arab. Wah.... jangan-jangan ini salah satu keturunan KAWIN KONTRAK dari Orang Arab dengan gadis-gadis di Wilayah Jawa Barat yang sering kita lihat di pemberitaan TV.


Dari bisik-bisik tetangga, katanya sih mereka memang dibekingi aparat, semula aku nggak begitu peduli dengan penuturan temanku, cuman setelah tak perhatikan, kok bener juga.... pelanggannya tidak sedikit yang berambut cepak dan masih muda-muda. Dah... kalau AIDS atau HIV sudah hinggap, baru mampus luh ! Mungkin juga ini yang menyebabkan mereka merasa aman untuk beroperasi di Lokalisasi di dalam hotel. Sungguh, belakangan ini suasana hotel menjadi lebih parah dibanding saat aku datang dan selama tinggal di sini lebih dari dua tahun lalu. Kalau dulu ada satu penghuni yang sampai sekarang juga masih di sini yang suka berpakaian super mini, (kapan-kapan akan bahas secara khusus) saat ini jumlahnya semakin bertambah banyak. Mudah-mudahan aku bisa lebih banyak membaca istighfar.

19 Desember 2008

NGOJEK DULU AH....

Malam itu jarum jam sudah menunjukkan angka 22.30. Tidak seperti hari-hari biasanya disisi barat hotel biasanya banyak Taxi yang ngetem, bahkan sampai pagipun biasanya selalu ada saja yang mangkal disitu. Malam itu, entah memang lagi pada narik penumpang atau sebab lain ngak ada satupun Taxi yang kelihatan. Sebut saja Reni, seorang cewek berbody Mbangkok yang tinggal di Lantai Hotel, sedang clingak-clinguk mencari Taxi. Sebagai wanita panggilan, malam itu Reni sedang mendapatkan order dari seseorang. Tanpa hilang akal, Reni langsung memanggil seorang Room Boy yang kebetulan sedang duduk-duduk santai di Pos Satpam depan hotel, sebut saja Lilik.

Tanpa banyak basa-basi, Lilik langsung setuju untuk mengantarkan si Reni ke pemesannya. So pasti Lilik langsung tanggap, karena pertolongan yang dia berikan pasti tidak gratis, meski sifatnya menolong tangannya pasti akan menggenggam sejumlah uang bensin. Yah.... anggap saja NGOJEK DULU AH...., Lilik mengantarkan Reni dengan sepeda motornya. Tanpa menanyakan dulu tujuannya, si Lilik hanya menuruti ke arah mana motor sesuai perintah Reni. Semula Lilik berpikir, pasti disuruh menghantarkan ke sebuah hotel, ternyata perkiraannya meleset. Lilik diminta mengantarkan Reni ke sebuah rumah di perkampungan, hem.... karena Reni sudah begitu hafal jalan hingga ke rumah tersebut, bisa dipastikan sang pemesan memang sudah berlangganan dengan Reni.

“Lilik, tolong dua jam lagi aku dijemput disini ya ! Ini uang untuk beli bensin.” Kata Reni sambil menyodorkan selembar uang Rp. 50.000,- “Ya Mbak, makasih ya...” sahut Lilik sambil menerima imbalan dari Reni. Wajah Lilikpun begitu berseri-seri, yah... Lilik memang orangnya ringan kaki. Aku jadi ingat beberapa bulan yang lalu, saat mau pulang ke Cirebon naik kereta, semula mau naik taxi ke stasiun, tapi karena ditawari diantarkan naik motor akupun setuju, maksud hatiku yah... pasti juga sekaligus ngasih genggaman uang kepadanya, hanya sialnya dalam perjalanan Communicatorku Nokia 9500 karena kesenggol tas jatuh ditengah jalan, aku tersadar setelah sampai stasiun, duh....ribuan data jadi lenyap.

18 Desember 2008

PAPPARAZI

Blogger, barangkali Anda penasaran sebenarnya seperti apa sih lingkungan hotelnya, ini saya posting secuil gambar hasil jepretan PAPPARAZI dari kamar saya, maaf gambar buram krn hanya dg HP. Nampak seorang cewe berpakaian mini sedang melintas dekat kolam renang.

Ini sisi lain kolam renang yang dijadikan tempat pemandian pada Bulan Suro. Rame oleh anak-anak.


Ini gambar sepasang insan yang sedang bercengkerama di Kolam Renang, sebut saja Ida Ayu, soalnya cewek itu berasal dari Bali, tapi kampungan banget tuh cowoknya, di kolam renang sambil terus merokok.



Ini gambar Room Boy yang sedang "Kencing."




Sepasang muda-mudi yang usai dari kamar sedang ngobrol diseberang kolam renang.






17 Desember 2008

NYABU DI KAMAR

Ini kejadian yang sudah agak lama, sebut saja namanya Ganie, seorang yang begitu sombong dan juga pembohong yang tinggal bersama pacarnya. Suatu saat, dengan menenteng Communicator Nokia 9500, dia merasa bahwa dialah orang yang paling kaya di hotel ini. Saat ketemu Kang Erot, yang kebetulan menggunakan Nokia model jadul, Ganie pun langsung berkomentar, "Wah Mas, HP-ku kalau untuk beli HP kayak punya Mas bisa dapat sekarung !" Hem.....itu watak yang memang sudah dicontohkan oleh Sang Maestro yang Sombong yakni Iblis Laknatullah. Bukan hanya itu, pernah suatu saat dia mengundang kawan-kawannya yang sedang naik Moge nginap di Hotel ini dengan menyewa beberapa kamar. Cuillah, kepada teman-teman pengendara Moge, Ganie mengaku kalau Hotel ini adalah miliknya, ya sebuah kebohongan yang begitu ringan meluncur dari mulut manisnya.


Hari itu nampaknya merupakan hari yang apes bagi Ganie, setelah cukup lama di intai oleh petugas, saat sedang menikmati Sabu-sabu di kamar, Gani digrebeg dan tertangkap basah sedang play. Setelah dilakukan penggeledahan pada awalnya tidak didapatkan narkoba yang resepnya telah disiapkan oleh Sang Syaithon. Baru setelah di obok-obok habis, sabu yang lain disimpannya di dalam lampu center (Batery). Sepandai-pandai anjing menyimpan bangkai, baunya akhirnya sampai juga. Dengan kondisi yang sedang teller, Ganie digelandang untuk pindah kamar ke Hotel Prodeo, menikmati indahnya jeruji besi dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasusnya sendiri sempat masuk berita di media cetak lokal. Konon kabarnya ganie sampai sekarang masih betah di Hotel Prodeo. Selamat menikmati ya.... moga betah.

14 Desember 2008

RAPAT DI SURABAYA

Tanggal 13 Desember 2008 aku dan beberapa rekan Yogya mengikuti Rapat membahas Rencana Spin Off Bank tempatku berkarya 1 Januari 2009. Rapat diikuti Pemimpin Cabang dan sebagian pekerja Wilayah DIY, Jateng, Jatim, Kalimantan, Sulawesi dan Mataram. Tampak Kang Denden dari Kanpus sedang memberikan penjelasan tambahan, sementara Kang Wawan sedang menikmati mimpinya.
Nampak dalam gambar, "AMROZY" juga hadir di forum ini.

Nampak sebagian pekerja peserta rapat, ini rapat membahas Spin Off apa Rapat Membahas AQUA ?


Rapat diadakan di Hotel Singgasana, eks Hotel Hilton Jalan Gunungsari Surabaya. Ini sebenarnya hotel yang sudah lama, namun lingkungannya sangat asri, semua kamar yang hanya satu lantai menghadap langsung ke taman-taman yang hijau. Rate-nya juga murah, hanya Rp.300.000,- include breakfast, bisa jadi pilihan bagi yang senang keasrian.



Masing-masing kamar juga ada ruang tamunya yang luas, sekitar 5 x 5 m2, dilengkapi sofa dan TV.




Kamar juga cukup luas, lengkap dengan perabot standar, TV Kulkas, Pemanas air dll. Hanya dikamarku untuk mandi air panas kok harus menunggu dulu beberapa menit. Tapi dengan Rate yang hanya 300.000 perak sudah cukup layak lah.






11 Desember 2008

TERTIPU LUAR DALAM





Blogger, berikut akan saya sajikan sebuah kisah yang sebenarnya sudah agak lama terjadi. Kala itu saya baru saja menjalani tugas baru di Yogya, tepatnya Bulan September, beberapa bulan setelah terjadinya Gempa Bumi Yogya Bulan Mei yang telah banyak menelan korban jiwa dan harta benda. Ternyata setiap ada musibah akan ada hikmah, dan adanya suatu musibah juga bisa jadi merupakan sebuah berkah bagi sebagian orang dan kadangkala ada juga yang memang sengaja mengambil kesempatan dalam kesempitan.


Saat itu, sedang bulan Romadhon, dan seperti tahun-tahun sebelumnya saya menjalankan ibadah puasa, namun ada sedikit yang berbeda dengan puasa-puasa sebelumnya dimana kali ini untuk berpuasa, sahur dan buka aku tidak didampingi oleh istriku. Kala itu aku masih menempati kamar 103, dan didekat kamarku ada seorang cewe sebut saja Veni yang juga rajin berpuasa. Kami terkadang saling memberi makanan buka puasa. Tidak ada maksud lain kecuali dilandasi rasa Iman, dimana bila kita memberi makanan kepada seseorang yang sedang berpuasa akan mendapatkan pahala seperti orang yang sedang puasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang sedang berpuasa tersebut. Inilah salah satu sifat Rahman dari Alloh SWT. Veni adalah seorang karyawati dari perusahaan konstruksi yang sedang melakukan rekonstruksi bangunan-bangunan penting yang hancur. Sebut saja Dipo, sebagai pemilik perusahaan konstruksi terebut, orangnya agak nyentrik karena berambut panjang, sangat pandai berbicara, dan aku sempat terkagum-kagum melihat kesibukan dia, dimana setiap hari baik pagi, siang, sore dan malam hampir tidak ada waktu tanpa kehadiran tamu-tamu. Dipo sendiri tinggal di kamar depan kamar Veni bersama katakan Lina yang saat itu aku pikir adalah istrinya.

Dengan senyuman yang khas, disertai kepulan asap rokok yang tidak pernah berhenti menjadikan siapa yang melihat akan punya kesimpulan bahwa ybs memang seorang bos dan orang penting, seperti juga kesimpulanku. Dipo sendiri sekali waktu ngobrol denganku menyebut Mas X, Bupati Z dan Ketua DPRD Z adalah teman-teman dekatnya, tak ketinggalan Mas W, seorang Jendral. Wah, ini orang ternyata kawannya banyak orang hebat ! Hanya suatu malam aku ada kesan yang agak aneh dari Dipo, dia duduk didekat kamarku menunggu bunga Wijayakusuma yang mau mekar, tapi apes gak mekar2, malah aku yang melihat mekarnya. Kala itu Dipo katakan,"Kayaknya akan ada sesuatu yang akan terjadi di Yogya, Aura Langit kelihatan kelabu, saya harus segera meninggalkan Yogya." katanya. Wah orang ini mirip dukun juga pikirku. Masya Alloh, ternyata belakangan aku baru tahu setelah team tersebut check out, banyak sekali yang mencari karena belum dibayar, Puih....Dasar Penipu Ulung ! Dan ternyata, Lina yang aku pikir istrinya adalah pacar Dipo, dan dia tertipu luar dalam karena konon kabarnya orang tua Lina sudah ngasih modal ke Dipo sekitar Rp. 600 juta tanpa tahu kemana larinya uang.




08 Desember 2008

JEPRETAN-JEPRETAN JALANAN

Mohon maaf gambar kurang jelas karena mengambilnya dengan camera HP menjelang malam dan memotretnya sambil menyetir (agak bahaya). Ini adalah gambar seorang pengendara motor yang membawa 7 ekor anjing di masukkan ke dalam kantong-kantong karung, di daerah antara Gombong dan Karanganyar. Mau diapakan tuh anjing ? Jangan-jangan dijadikan Tongseng Jamu kayak di Yogya.
Siapa bilang seseorang hanya bisa mengendarai satu sepeda, buktinya di dekat gapura keluar Kota Cirebon arah Losari, seseorang bisa membawa empat buah sepeda sekaligus. Tapi yang jelas bukan sepeda curian loh !

Yang besar nuntun yang kecil. Dua orang buta, gambar diambil dekat Alun-alun Utara Yogyakarta. Obrolan mereka kali seperti ini : Si Kecil :"Awas di depan ada kotoran loh Om." "Kamu kok tahu sih Dik ?" "Lah iya, ini baunya terasa menyengat kok !" "Wah sory, akunya yang lupa cebok tadi !" Jawab yang gede.


Bapak, ibu dan Anak sama-sama mengemis. Hoi.... Anggota Dewan Yang Terhormat, apakah ini juga yang diwakili Anda ? Sementara setiap saat Anda membuat kami geleng-geleng Kepala, ya Korupsi, Ya Kenaikan-kenaikan Tunjangan yang diluar wajar, Ya Kerja Tidur, Ya Perempuan, duh Gusti.... semoga yang pada di Gedung2 wakil Rakyat bisa terketuk hatinya, masih banyak lagi yang lebih parah dari Foto diatas. Diambil di Jalan Parangtritis Yogyakarta.



Ini foto keluarga pengemis di atas, diambil pada hari yang lain. Ya Alloh, gimana yach perkembangan jiwa anak tersebut ?






07 Desember 2008

KEAJAIBAN SEDEKAH

Tengleng di Gombong, plus nasi dan minuman jeruk hangat seharga Rp. 27.000,-



Jumat, 5 Desember 2008. Sebagaimana biasanya aku mengadakan perjalanan Yogya Cirebon guna pulang melepas rindu dengan Istri dan anak-anak. Aku pulang agak cepat karena takut rame di jalan, maklum mau libur 3 hari, Idhul Adha. Sesampai di Gombong, aku mampir di tempat Bu Tumiyem untuk makan Tengleng. Disitu tenglengnya enak loh, dan sangat murah. Usai makan tengleng, waktu menunjukkan pukul 17.45, saat mendekati waktu maghrib. Tepat di luar kota Gombong, depan Masjid samping Rumah Sakit Purbowangi Azan bergema dan ku hentikan mobil untuk sholat Maghrib. Usai mengambil wudlu, kulihat kotak amal di dekat situ, dan aku ingat di kantong ada uang pengembalian makan tengleng, kuambil Rp. 20.000 dan tak masukin kotak amal. Saat itu sambil berdoa spontan; "Ya Alloh, selamatkan hamba dan berikan kelancaran dalam perjalanan." Aku sendiri hari itu terasa lelah dan ngantuk karena semalam kurang tidur.



Blogger, Insya Alloh saya tidak bermaksud Riya', hanya ada sepotong kisah kecil untuk dapat diambil pelajaran. Sebenarnya aku sudah sangat merasakan begitu besarnya campur tangan Alloh disetiap detak napasku, diseluruh kehidupanku. Alloh, Sang Khalik, sama sekali tidak membutuhkan sesuatu dari makhluk-Nya. Sesembahan, termasuk sedekah sekali-kali tidak akan sampai kepada-Nya, kecuali Taqwa dan Ikhlas kita. Cuillah, kok jadi kayak Ustad saja nih aku, maaf ya Blogger, tetapi saling menasehati meski hanya dengan satu ayat adalah kewajiban sesama muslim.


Tidak ada yang istimewa dalam perjalananku, sampai menjelang daerah Wangon Istriku telpon, dan kusampaikan kalau kantukku tidak tertahan Insya Alloh aku akan tidur dulu di mobil yang ku parkir di POM Bensin. Namun demikian badan terasa agak segar setelah makan tengleng. Tak terasa, aku sudah hampir sampai Prupuk, dan aku berhenti di POM bensin untuk kencing, dengan pikiran daripada macet dan nahan kencing. Sesampainya di pertigaan Prupuk arah Slawi, aku terkejut karena didepanku mobil berederet berhenti, aku berhenti di atas jembatan. Sempat kepikiran kalau mobil2 berhenti di jembatan takut ambrol. Sejenak aku pikir mobil terhenti karena ada kereta yang akan lewat. Cuman dari arah Slawi kok ada mobil yang lewat, aku coba dikit nrobos dan berhenti di sisi kanan jalan, tiba-tiba dari kejauhan ada orang yang mengarahkanku, aku maju kedepan dan diminta untuk jalan ke arah Slawi. "Macet total Pak, lewat sana saja, kecuali kalau Bapak sabar nunggu." kata orang tersebut. Waduh, aku belum pernah lewat jalan tersebut. Sejenak aku ragu, aku tahu di jalan arah Prupuk Ketanggungan sedang ada perbaikan, dengan cara dibeton setinggi sekitar 30 cm karena sering amblas, cuman perbaikan itu masih agak jauh sekitar 1 km lagi. Karena mobil bentrok dari arah depan, kupikir bisa sampai pagi nih kalau kejebak macet disitu.



Setelah beberapa saat berhenti karena keraguan, aku putuskan untuk ambil jalur lain, cuman kupikir harus ada tambahan waktu ekstra 2 jam lagi kalau mutar lewat Slawi-Tegal, dah nekat sajalah. Beberapa km dari situ ada kota kecil dan sampailah di pertigaan jalan, aku ragu aku terus jalan ikutin bis di depan dan sekitar 100 m kemudian aku berhenti untuk bertanya, dan oleh seseorang disuruh balik lagi belok di pertigaan. Kebetulan ada dua bis Sinar Jaya yang belok, kuikutin bus tersebut, dan.... ternyata jalan yang belum pernah kulalui begitu sepi, lewat kebun2 karet. Tak lama kemudian aku sampai di perkampungan, cuman kaget juga demikian banyaknya Pak Ogah yang ngutipin uang receh di sepanjang jalan. Duh.... dasar mental peminta-minta, jalan bukan dia yang buat, orang lewat kok dicegatin.



Tak lama kemudian, ternyata aku sudah masuk kembali jalur Prupuk Ketanggungan, dan... Masya Alloh, beberapa km kemudian aku lihat Polisi yang sedang Ngutip Pungutan Liar untuk Truk-truk yang sedang lewat, seperti malam-malam biasanya. Bukannya ngatur kemacetan malah buat kesengsaraan orang banyak. Tuh KAPOLRI, jangan lupa kalau Bapak giat memberantas Preman, berantas pula Preman yang jadi anak buah Bapak ! Dijalur tersebut hampir setiap saya lewat Anak Buah Bapak selalu sibuk mempertebal dompet loh Pak ! Subhanalloh, sepanjang jalan sampai di Ketanggungan, aku hanya mendahului dua bus Sinar Jaya tadi dan satu bus lainnya serta beberapa Truk pengangkut tanah yang sedang mengerjakan jalan Tol, padahal biasanya jalur tersebut cukup padat. Wah berarti kemacetan sudah berlangsung sekian lama, Puji Syukur Ya Alloh, doaku Engkau kabulkan, dan aku sampai rumah sesuai schedule, jam 22 lewat sedikit.

04 Desember 2008

TWO IN ONE

Bagi yang tinggal di Jakarta ataupun sekedar melancong ke kota tersebut, tentu sudah sangat maklum adanya beberapa ruas jalan yang menerapkan konsep Three In One. Untuk menyiasati, tidak jarang Sang Jokey pun ikut bermain. Bagi yang suka berselancar di dunia Internet dan punya Hobby untuk buka-buka situs yang berbau "Saru", mungkin sudah pengalaman melihat kelakuan orang barat yang sangat jauh dari norma-norma agama, bahkan seorang cewek berhubungan dengan lebih dari satu cowok sekaligus. Na'udubillah.


Blogger, kejadian seperti di dunia barat ternyata juga terjadi juga ditempat kosku, mungkin juga disekitar Anda ! Sebut saja Yanti, seorang cewek dari Jaw Timur yang telah berumur, sekitar 30 tahunan, dengan body yang tidak tinggi sekitar 155 cm dan perut sedikit gendut, tinggal di kamar 103 Hotel tempatku tinggal sekitar sebulan yang lalu. Konyolnya, hampir setiap malam di kamarnya ditemani dua orang cowok, sebut saja Yuan seorang Chiness dengan perawakan tinggi besar dan Dalijo, seorang pemuda dengan body sedikit kecil. Barangkali mereka telah terobsesi dengan tayangan2 ala Barat yang menyesatkan. Tidak hanya dikamar, malam Kamis lalu mereka bertiga renang dan bercengkerama pada malam hari, Jam 23. malam sampai lewat Jam 24. Duh Ayak-ayak wae tuh tiga sejoli, dan juga kampungan banget karena di kolam renang sambil merokok. Apa yang mereka lakukan di kamar, tak perlu dibahas dan dibayangkan, tapi itulah yang terjadi di Negeri Yang Mayoritas Muslim, di Kota Pelajar yang saat ini kontrol sosialnya sudah tidak lagi ketat, yang membuat kengerian tersendiri bagi mereka yang hendak menyekolahkan anaknya di Yogya. Bagaimana negeri ini akan menjadi negeri yang diridloi Alloh kalau penduduknya sudah seperti ini ?

02 Desember 2008

KETEMPUHAN BAYAR KAMAR

Sebut saja namanya Sentot, dia adalah adik kandung sebut saja Eyang, kawanku di hotel yang telah lama tinggal di sini. Si Sentot ini tinggal di salah satu kota kabupaten di Jawa Tengah. Sejak kecil dia punya tabiat yang nakal, dan bisa dikatakn kepala premannya di kota kelahirannya. Karena status ilegalnya tersebut, dia menjadi seorang pemborong yang hampir selalu kecipratan mendapatkan proyek. Umurnya sudah tidak bisa lagi dikatakan muda, namun demikian layaknya fitrah seorang lelaki meskipun batas "udel" ke atas sudah vetran namun udel ke bawah tetap saja tenaganya kayak kopral.




Alkisah suatu malam si Sentot pesan kamar melalui Eyang, dan mendapatkan kamar di lantai 1. Eyang mengira si Sentot hanya sendiri, ternyata malam itu si Sentot membawa pula seorang perempuan dari kota asalnya, seorang pengusaha Salon (kali salon plus-plus), yang katanya sedang menjalin kerjasama untuk mendirikan salon di sekitar Monjali Yogyakarta. Si Sentot mempunyai anak perempuan yang sedang kuliah di Yogyakarta. Sialnya pada malam itu setelah mereka berdua sampai di Hotel, belum lagi Sentot masuk kamar tiba-tiba putrinya nelpon dan minta diantarkan pulang malam ini itu juga karena adanya keperluan yang tidak bisa ditinggalkan. Tanpa basa-basi, Sentot hanya ngomong singkat ke Eyang, aku titip Santi (bukan nama sebenarnya) soalnya aku harus pulang sekarang. Setelah Sentot dalam perjalanan, Eyang coba menghubungi si Sentot, dan HP sama sekali tidak diangkat. Ternyata Sentot takut ketahuan lagi bawa simpanannya kalau ngangkat HP.




Pagi hari, Eyang coba mengetuk pintu kamar Santi, kelihatan di wajah Santi api kemarahan. Rupanya Santi juga sudah kenal dengan Eyang, yach karena simpanan adiknya, namun kalau Eyang sepanjang yang aku tahu sekarang sudah baik, sudah tobat, tidak seperti kelakuan dikala muda dulu. Santi dengan nada agak geram menanyakan "Mana Sentot ? Dari tadi malam saya telpon sama sekali tidak diangkat !" Dijelasin sama Eyang kalau semalam Sentot nganterin anaknya pulang. "Lantas gimana nih kamarnya ?" tanya Santi, dan Eyang langsung jawab "Udah gak usah dipikirin biar aku yang bayar !" He....he......, Eyang akhirnya cerita ke aku, sialan si Sentot adikku tuh, aku pake enggak malah kebagian bayar kamar dan nganterin ke terminal.