SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

22 November 2014

Discovery Kartika Plaza Hotel Bali

Discovery Kartika Plaza Hotel Bali: Discovery Kartika Plaza Hotel located in south kuta next to the Discovery Shopping Mall. Surrounded by the tropical garden, this 5 star hotel is 10-minute walk to Central Kuta, and the Ngurah Rai International Airport is 2 kilometers away. This hotel feature a room with private beachfront.



Find this cool stuff here: http://zocko.it/LGGWR

Metl Strap Heels

Metl Strap Heels: Metl Strap Sil Heels by Mollinic. Lovely black heels with a chunky heels in silver color, it has slim traps, that look minimalist, simple heels with black strap color, pair this simple heels with a line black skirt and sleeveless top for a casual chic style.



Find this cool stuff here: http://zocko.it/LGGUH

Paradise Loft Villas

Paradise Loft Villas: Located in Jimbaran, Paradise Loft Villas features 1 or 2-bedroom villas with a private pool. Paradise Loft Villas is a 20 minute drive from Ngurah Rai International Airport, 25-minute to Kuta Beach and 30-minute drive to Nusa Dua. Perfect villa for a relaxing or a fun weekend getaway.



Find this cool stuff here: http://zocko.it/LGGTj

Black Whaam Sunglasses

Black Whaam Sunglasses: Whaam! Eyewear by Le Specs. This black sunglasses sure look so simple yet stylish, with iron smoke lens, black square frame, logo on the side, suitable for everyday use, protect your eyes with this cool sunglasses.




Find this cool stuff here: http://zocko.it/LGGSP

27 Desember 2013

BEGITU GAMPANG CARI UANG

Diawali dari keisengan belaka, setelah mencoba berselancar aku menemukan sebuah situs unuk mencari uang yang sangat hebat. Semula aku tidak yakin, karena aku pikir ah ini pasti hanya tipu menipu belaka. Namun keraguan itu terjawab setelah aku mencoba bergabung secara gratis. Tak kusangka setelah beberapa hari lebih dari 5.000 orang yang bergabung dibawah saya, banyak diantaraya Bule-bule dan cukup banyak yang paid member. Ah ini kesempatan luar biasa pikirku. Kucoba untuk meng-upgrade keanggotaan, eh benar baru tanggal 28 Nopember upgrade, sd tanggal 30 Nopember 2013 sudah dapat $ 4. Akhirnya mesin autopilot ini menunjukkan kedigdayaannya. Akhir Desember ini aku sudah dapat bonus mingguan $ 204 dan Insyaalloh Bonus Bulanannya yang akan kudapatkan awal Januari lebih besar lagi dari Bonus mingguan. Oh... alangkah indahnya hidup ini. Yuk untuk lebih jelasnya click link beikut ini : http://pangerandori.STIFORPTour.com Buktikan dalam 24 jam akan ada ribuan member yang terdaftar di bawah Anda. Jangan salah pilih, kami berada dibawah team yang hebat. Mau kontak saya silahkan PIN BB 75EA6C7B

18 Desember 2013

DIEJAR DUIT

Anda mungkin merasa bosan dengan kerja berangkat masih gelap dan pulangpun sudah gelap namun penghasilan pas-pasan. Bukan jamannya lagi untuk mengeluh dan meratapi nasib. Mari saya tunjukkan untuk mendobrak kondisi Anda dengan mendapatkan pasif income hanya dengan 5 menit buka internet di rumah dan berpenghasilan 24 juta sd 96 juta sebulan. Kunjungi web kami : http://pangerandori.STIFORPID.com

03 April 2013

SEBUAH KERINDUAN, SETELAH SEKIAN LAMA NGGAK NONGOL DI BLOG

Sobat sobit, moga kita senantiasa sehat dan dalam naungan Rahmat-Nya. Aamiin. Setelah sekian lama saya tidak nongol di Blog, ada kerinduan terhadap teman-teman. Kalau Blog saya yang lalu banyak membicarakan kondisi kos-kosan yang begitu banyak kerusakan moral, dan so pasti sampai dengan saat inipun kos-kosan tersebut tetap dengan segala fasilitas untuk mendukung kerusakan moral, karena saat ini saya tidak lagi tinggal di tempat tersebut, blog akan saya isi tentang berbagai hal yang mungkin bisa bermanfaat. Terima kasih.

20 September 2009

HARI ISTIMEWA

Lampung, 20 September 2009. Hari ini tepat saat Ummat Muslim merayakan Hari Raya Idhul Fitri 1430 H sebagai hari kemenangan melawan segala hawa nafsu, sebagai hari yang kita kembali fitroh, suci bagaikan seorang bayi yang baru lahir. Tepat dihari Raya Nan fitri ini, 44 tahu yang lalu terlahir seorang bayi laki-laki mungil yang diberi nama oleh kedua orang tuaku MUHAMMAD KHUDORI. Sebagai orang kampung, aku bukan lahir di Rumah Sakit dengan penanganan yang dilengkapi dengan peralatan serba canggih, namun hanya ditangani oleh seorang dukun beranak seperti yang dilakukan pada ibu hamil umumnya dikampung. Betapa besar resiko yang harus dihadapi oleh seorang ibu, bukan hanya kebahagian yang didambakan, namun resiko kematianpun menghadang bagi setiap ibu yang melahirkan.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan dari Cirebon ke Lampung, dimana antara Kerawang ke Cikampek aku terjebak kemacetan yang parah sekali dimana 6 km harus ditempuh dengan 6 jam, akhirnya aku yang berangkat pukul 6.30 tiba di Tanjungkarang pukul 02.30 dinihari, dan langsung makan sahur terakhi runtuk Romadhon tahun ini. Pagi hari aku bersama anak-anakku Titi, Abang dan Vina serta Kakak Iparku Mbak Nung dan Bang Indra serta putranya Tata ke Pringsewu, dengan tujuan utama ziarah ke makam orangtuaku. Teramat singkat aku mengunjungi makam kedua orangtuaku, hanya beberapa menit saja. Sungguh karena hari ini teramat istimewa bagiku, kehadiranku ke makam keduaorangtuaku yang terletak bersebelahan, begitu menggetarkan hatiku. Betapa tidak, konon aku yang berselang 10 tahun dengan kelahiran kakakku, untuk mendapatkan aku begitu banyak ikhtiar yang telah dilakukan, aku baru menyadari sepenuhnya betapa kasih sayang ibu bapakku begitu tulus dan begitu besarnya. Maafkan Bapak Ibu, putramu yang hanya setahun sekali mengunjungi kuburmu, itupun hanya kulakukan untuk beberapa menit saja. Ya Alloh, puji syukur kehadlirat-Mu yang telah memberikan kasih sayang kepada kedua orangtuaku, yang telah sekian lama terbujur kaku dalam kuburnya, ampuni dosa-dosa kedua orang tuaku Ya Alloh, lapangkan kuburnya, jauhkan dari siksa kubir dan api neraka dan masukkan mereka berdua bersamaku dan keluargaku ke dalam Firdaus-Mu. Amin3.

Sungguh betapa besar rasa kasih sayang kedua orangtuaku kepadaku. Aku mencoba mengingat, semasa kecilku, rasanya tidak pernah aku dimarahi oleh ibuku, dan bapakku hanya beberapa kali memarahiku, itupun dalam rangka menegakkan kedisiplinan padaku. Aku yang semasa kecil hobby main bola, pernah dimarahi bapakku karena sampai maghrib belum pulang. Aku rasakan kedisiplinan yang ia terapkan aku rasakan manfaatnya setelah aku dewasa. Balaslah segala amal baiknya Ya Alloh.

Ada peristiwa yang lucu aku dapatkan pada saat usai mendoakan kedua orangtuaku bersama kakak iparku dan anak-anak serta ponakan. “Lihat, betapa hebatnya seseorang, betapa kayanya seseorang, pasti akan mati dan didalam kubur sendiri, tidak ada yang dibawa kecuali amal baik. Anak-anak, jadi kalian harus berbuat baik sama mama-papa, dan terhadap siapapun juga agar kelak bahagia. Suatu saat kalian juga akan mati dan dikuburkan seperti ini.” Dasar anak-anak, dengan spontan mereka berkata; “ Kita khan masih kecil, matinya masih lama.” Masya Alloh, ketawa kami dibuatnya. Namu tepat didekat kubur kedua orangtuaku ada juga kubur seorang anak kecil, jadilah bahan pengajaran buat anak-anak, “Tu lihat, Alloh kalau mau mengambil nyawa kita tidak hanya yang sudah gede saja, lihat tu kuburan anak kecil itu, anak-anakpun bisa meninggal. Makanya kalian dari kecil harus nurut sama orang tua, banyak berbuat baik sesama.” Kebetulan saat akan pulanh, mataku tertuju pada sebuah kubur yang hanya beberapa cm saja panjangnya terletak diantara 2 kubur orang dewasa, aku kebayang, ini bisa jadi ibunya meninggak bersama bayinya saat melahirkan. Sungguh betapa besar pengorbanan seorang ibu. Maka tidak heran kalau Sorga berada dibawah telapak seorang ibu.
Blogger, dihari yang istimewa ini tak lupa aku ucapkan SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN.

12 September 2009

ULANG TAHUN KETIGA

Tepat tiga tahun yang lalu pada Bulan September ini aku dipindahtugaskan dari BRI Syariah Cirebon ke BRI Syariah Yogyakarta. Bila malam itu tiga tahun lalu aku disambut gempa susulan yang aku sendiri tertidur pulas tanpa merasakan apapun, beberapa malam lalu kejadian yang sama menimpaku, saat Gempa Wonosari 6,8 SR, sementara banyak warga yang merasakan dan sebagian besar penghuni hotel berhamburan keluar, akupun terlelap tidur tanpa tahu sama sekali yang terjadi. Masya Alloh, betapa lemahnya aku, bila malam itu sampai merobohkan banguan, bisa jadi aku tertidur tanpa terbangun lagi, padahal, biasanya di kantor aku paling peka merasakan adanya getaran gempa, kawan2 kantor sudah paham. Biasanya sebelum ada getaran yang aku rasakan adanya suara gemuruh terlebih dulu.

Selama tiga tahun penugasanku di Yogyakarta, selama 3 tahun ini pula aku tinggal di hotel yang setiap saat tamunya gonta-ganti, meski rata-rata mereka tinggal beberapa bulan disini. Hampir tiap minggu aku pulang ke Cirebon, kalau aku hitung-hitung setahun katakanlah 40 Minggu aku pulang, berarti jarak yang kutempuh sejauh 3 th x 40 mg x 318 km x 2 (pulang pergi) yang berarti sejauh 76.320 km atau hampir 2 kali keliling dunia. Subhanalloh, semua harus kujalani dengan ikhlas demi menjalankan tugas dan yang terpenting untuk memberikan nafkah bagi keluarga.

Tak terasa, 3 tahun berlalu anak-anakku semakin tumbuh, Anakku yang pertama yang saat aku di Cirebon masih di Play Group saat ini telah duduk di kelas 4, sementara ketiga adiknya juga sudah semakin tumbuh. Alhamdulillah, meski aku jauh, tak banyak bisa mendidik, prestasi anak-anakku cukup membanggakanku. Puji Syukur Ya Alloh dan terima kasih Istriku tercinta, yang telah mendidik buah hati kita, I Love you all.

Selama tiga tahun aku tinggal dihotel ini, sudah tidak lagi terhitung orang-orang yang keluar masuk yang rata-rata tinggal dengan lawan jenis tanpa ikatan. Sungguh sebuah kondisi yang sangat ironis terjadi di negeri yang punya lebel berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Wajar saja kalau negeri ini tidak pernah lepas dari berbagai bencana. Seperti yang aku dengar dari ceramah Ustad saat tarawih beberapa waktu lalu setelah terjadinya Gempa Bumi di Tasikmalaya, yang dinukilkan dalam hadist yang kurang lebihnya; “Manakala penduduk sebuah negeri telah banyak melakukan maksiat maka Alloh akan menurunkan bencana.”

03 September 2009

DITEGUR IBU KOS

Setiap orang yang waras tentu mempunyai keinginan untuk bisa hidup lebih baik, lebih bermakna dan tentunya adanya dukungan finansial yang memadai. Kecuali....orang edan, yang tidak pernah memikirkan dirinya sendiri apalagi memikirkan orang lain termasuk anggota keluarganya. Hidupnya hanya terdorong oleh nafsu haus dan lapar, selain itu gak pernah terlintas tentang kehidupan. Nggak percaya ? Coba aja EDAN dulu biar yakin. He...he.....

BRI Syariah, tempatku mencari nafkah saat ini bisa kuibaratkan seperti kepompong yang telah berubah menjadi kupu-kupu yang terbang menyongsong cahaya yang terbit dari ufuk timur. Jika sebelumnya segala sesuatunya serba sangat terbatas, serba apa adanya, setelah spin off aku rasakan demikian banyak hal-hal baru yang kutemui. Dengan mengganti system yang sudah usang, yang saat ini terus dikembangkan, penampilan yang serba baru, gedung yang megah, budaya baru, dan....tidak kalah pentingnya karyawan juga banyak yang baru dan bertambah banyak. Ini konsekwensi dari pengembangan organisasi yang luar biasa.

Guna mendukung bisnis yang ada, BRI Syariah Yogya juga menambah unit kerja yang baru disamping relokasi gedung yang sudah ada ke tempat yang lebih strategis, lebih representatif dan lebih luas. Konsekwensinya, jumlah tenaga Security pun bertambah, kalau semula hanya 7 orang, sekarang menjadi 14 orang. Di hotel tempatku tinggal, sebenarnya banyak karyawannya yang ingin ikut bekerja ditempatku, tentu ini karena penghasilan ditempatku jauh lebih besar dibanding di hotel. Melihat mereka, aku sering merasakan kasihan, namun rasanya tidak mungkin kalau aku main comot sekian banyak orang. Jauh sebelumnya sudah ada seorang Security hotel yang akhirnya bergabung ditempatku. Belum lama ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga Security, salah satu karyawan disini bergabung dengan Security di BRI Syariah. Ya ini karena aku melihat dia layak untuk jadi security dan orangnya supel, ramah dan postur tubuhnya memenuhi syarat.

Sore itu, saat aku pulang kantor dan hendak mengambil kunci kamar di receptionist, disitu berdiri ibu kos dengan beberapa orang receptionist dan room boy. Tiba-tiba saja ibu kos berbicara; “Wah karyawan saya diambili Pak Khudori ya ?” Saya dengan serta merta langsung menjawab; “Bukan saya mengambili Bu, mereka mendaftar sendiri ke Perusahaan Outshourching, dan ditempatkan di Perusahaan tempat saya bekerja. Jadi mereka bukan pegawai BRI Syariah.” Dan seterusnya....aku terlibat pembicaraan ringan. Ya, intinya mereka khan berkeinginan untuk merubah nasib. Sebenarnya aku masih butuh beberapa orang lagi untuk cleaning service, namun jadi serba gak enak kalau mau menerima mereka. Blogger mungkin ada saran ?

25 Agustus 2009

TUHAN MENGIRIMKAN PESAN

Rekan-rekan Blogger yang tercinta, sebelumnya aku mohon maaf kalau belakangan ini agak jarang memposting artikel diBlog kos-undercover, bukan karena kehabisan bahan tapi karena sejak Bank tempatku mencari nafkah mulai berdiri sendiri, kesibukanku begitu luar biasa, Tidak jarang aku harus pulang malam sehingga sampai di kos-kosan terasa begitu cape. Disamping itu, untuk memanfaatkan waktu yang sangat berharga di Bulan suci Romadlon ini, mari kita lebih meningkatkan ibadah agar derajat taqwa kita semakin bertambah. Insya Alloh masih banyak lagi artikel yang akan saya posting.

Aku termasuk orang yang senang mengamati kehidupan “orang-orang kecil,” entah kenapa, tapi dari situ aku seringkali mendapatkan hikmah ternyata begitu banyak yang telah diberikan Alloh padaku sekeluarga. Alhamdulillah, Ya Alloh, tetapkan hati hamba untuk pandai mensyukuri nikmat-Mu yang setiap saat dilimpahkan padaku sekeluarga, dan juga bukakan hati rekan-rekan Blogger agar mampu mengambil hikmah dari berbagai aspek kehidupan untuk meningkatkan ketaqwaan mereka. Amin.

Setiap kali aku pulang ke Cirebon, terutama saat naik beca dari stasiun Kejaksan ke rumah pada dini hari, ada saja yang menjadikan bahan renungan dibenakku. Malam itu, jarum jam menunjukkan tepat pukul 01.00, saat Kereta Senja Utama memasuki Stasiun Kejaksan Cirebon. Seperti biasa, didepan pintu keluar aku langsung disambut tukang beca, dan yang membuatku salut mereka sangat teratur, sama sekali tidak berebut penumpang. Manakala satu orang tukang beca berdiri, yang lainnya tetap duduk dilantai. Rupanya antrian tak tertulis telah diberlakukan oleh mereka. Malu rasanya kalau melihat para intelektual, pejabat, dan siapapun yang dinamakan manusia yang banyak terjadi di Indonesia saling berebut harta kekayaan dengan cara-cara yang sangat dilarang, ambillah hikmah dari apa yang dilakukan oleh para tukang beca. Merekapun sudah tahu, berapa tarif sebenarnya sesampainya di rumahku, dan berapa biasanya aku memberikan ongkos ke mereka. (Maaf Blogger, bukan maksud riya’, sayapun membayar secara normal, dan terkadang cuman tak beri sedikit lebih lho, tapi melihat rasa syukur mereka yang begitu tulus dan ikhlas, rasanya syukur mereka akan tembus ke langit yang ketujuh. Insya Alloh. Bagi Blogger uang sedikit seperti itu mungkin sama sekali tidak berarti, namun ternyata masih begitu banyak saudara kita yang masih begitu menghargai recehan, sen demi sen).

Malam itu, aku dapat tukang beca sebut saja Mbah Bejo. Dalam obrolanku di tengah jalan, aku baru tahu kalau Mbah Bejo saat ini sudah berusia 68 Tahun. Ya Alloh, aku langsung terdiam setelah Mbah Bejo menuturkan umurnya yang sudah demikian tua tapi masih giat mencari nafkah dengan mengayuh beca. Mau tumpah rasanya air mataku. Orang setua Mbah Bejo yang seharusnya tinggal menikmati hari tuanya, baginya itu suatu keniscayaan. Namun aku begitu kagum, yang penting mendapatkan rezeki dengan cara halal, tidak harus mengemis, tidak harus mengharapkan belas kasihan dari orang lain, tidak harus melakukan korupsi ataupun kejahatan lain cukup dengan mengayuh becak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akupun tidak terlalu banyak bertanya, soalnya beberapa kali aku ajak ngobrol jawabannya nggak nyambung, aku sadar, kemungkinan karena usianya yang telah renta maka pendengarannya ketajamannya sudah begitu berkurang. Dan aku pikir penglihatannyapun juga sudah mulai berkurang, terbukti beberapa kali ban becanya masuk ke lubang yang membuatku terhentak, namun semua aku nikmati tanpa keluhan sepatah katapun. Saat mau melintasi jembatan, dengan cekatan Mbah Bejo turun dan mendorong becanya, pengin aku mau turun, tapi karena terhalang tas, aku tetap duduk dan Mbah Bejo terasa begitu ringan mendorong becanya. Aku tidak mengerti apakan anak istrinya masih ada, tapi kalau anaknya masih ada dan telah “menjadi orang” aku tak bisa membayangkan betapa perjuangan Mbah Bejo untuk mempertahankan hidup begitu berat diusianya. Semoga Alloh menjadikan apa yang ia kerjakan sebagai ladang ibadah, dan kelak Mbah Bejo dimuliakan disisi-Nya. Amin.

11 Agustus 2009

KISAH MR BON 7 (HONDA KHARISMA)

Dari sekian banyak wanita-wanita penjaja cinta yang telah bersama MR BON, ada seorang yang belakangan paling lama mendampinginya, sebut saja Tanti. Parasnya yang memang agak lumayan manis dan usianya yang relatif masih muda dibanding yang lain-lain yang pernah bersamanya, yakni sekitar 35 tahunan, menjadikan MR BON merasa begitu betah bersamanya. Pada kunjungan berikutnya, Tanti inilah yang senantiasa mendampinginya. MR BON sendiri kalau menyebut Tanti selalu menggunakan kata BOJOKU, puih.... la kok nggak ada bedanya dengan ayam, tanpa ikatan pernikahan apapun kok bisa-bisanya ngaku BOJO. Jika dilihat dari perbedaan usia sebenarnya lebih pantas seperti seorang Bapak dengan anak ragilnya. Tapi itulah dunia yang penuh kesesatan, iblis yang telah memutarbalikkan kebenaran menjadikan kedua insan ini lupa akan segalanya, umur, kematian, keluarga, masa depan dan dosa.

Sempat waktu istriku berlibur di Yogya tahu “gendaan” MR BON tersebut, ya kata istriku cukup manis. Kebetulan MR BON dan Tanti cukup lama menjadi tetangga kamarku. Saat ini kalo istriku melihat Tanti, kemungkinan akan pangling, badannya yang sedikit kurus saat itu sudah berubah menjadi tambun, rambutnya yang hitam terurai sudah dipotong pendek mirip Yuni Sara dan di cat merah. Kemana-mana pergi juga sudah kelihatan modis dan berkaca-mata hitam. Yach,...dengan doku dari MR BON si Tanti telah dipermak habis untuk penampilan yang lebih wah. MR BON pun merasa begitu bangga bersamanya. Kesetiaan Tanti yang cukup lama menyertai MR BON, termasuk bila bepergian kemana-mana, yang biasanya naik beca akhirnya berbuah manis buat si Tanti. MR BON membelikan sepeda motor Honda Kharisma yang bisa digunakan untuk mobilitas lebih tinggi. Wah...wah..... Tanti merasa seperti seorang ratu, padahal..... kawan2 hotel kalau melihat mereka berdua benar-benar “Nggilani.” Dari perilakunya, MR BON memang sering aneh2, disamping suka gonta-ganti pasangan, penjual nasi didepan hotelpun disikat, yang selalu berusaha untuk mencium Pak De, sampai-sampai punya keahlian menyuntik silikon untuk memperbesar rudal seseorang. Tamat.

08 Agustus 2009

KISAH MR BON 6 (TELANJANG BULAT)

MR BON bak JAMES BOND 007, kemana-mana selalu berurusan dengan wanita, tak terkecuali saat tinggal di hotel. Disisi lain MR BON membawa serta rombongan dari negara asalnya. Kalau kita tidak pernah menanyakan dari mana asal-usul mereka tentu tidak akan pernah mengira kalau rombongan mereka ternyata WNA, ya bagaimana tidak, mereka yang dulu saat jaman penjajahan menjadi kuli kontrak dan dipekerjakan paksa di Suriname, kebanyakan orang-orang Jawa tulen. Yang membedakan mereka tidak bisa berbahasa Indonesia, namun fasih berbahasa Belanda dan Jawa. Bentuk fifiknya juga persis dengan orang-orang jawa era empat puluhan, dengan tinggi badan yang relatif masih pendek, sekitar 155 cm dengan kulit yang cenderung berwarna gelap.

Salah satu anggota rombongan MR BON sebut saja Sutini, seorang wanita paruh baya, ya... tidak bisa lagi dikatakan muda. Usia mungkin sekitar 45 tahunan, dengan badan yang sudah melar menunjukkan ia sudah bukan lagi seorang gadis. Badannya agak sintal dan rambutnya keriting dengan kulit sawo matang, tapi matangnya kayaknya sudah cenderung bonyok, kalau tidak bisa dikatankan pembawalap alias perempuan berbadan gelap. Tidak ada yang aneh selama ini pada Sutini, hari-harinya dijalani dengan biasa. Setelah bangun pagi, biasanya Sutini, MR BON dan kawan-kawannya ngerumpi di kursi dekat kolam renang depan kamarku. Selanjutnya siang hari ia sering pergi bersama rombongan. Entah kemana perginya aku gak tahu. Kalau dikatakan ngurusi korban gempa, lha wong semua sudah kembali normal kok, mungkin ya karena mereka merasakan kerindual yang begitu dalam terhadap kampung halamannya, Tanah Jawa.

Siang itu ada sesuatu yang aneh pada diri Sutini. Ia yang tinggal dikamar seberang kamarku, yang tidak dilengkapi dengan AC, mungkin sedang merasakan gerahnya udara Kota Gudeg. Saat Pak De, temanku lewat depan kamarnya, pintunya tidak ditutup, secara sepontan mata Pak De melirik ke dalam kamar Sutini, dan alangkah terkejutnya Pak De, ternyata Sutini tanpa menutup badannya dengan sehelai benangpun tidur tengkurap. Kontan saja seisi hotel langsung heboh, waduh...ayak...ayak... wae tuh Wong Jowo yang jadi WNA. Masya Alloh, Sutini...Sutini..., Ngono yo ojo Ngono, ini negeri yang berpenduduk mayoritas muslim, bukan kota nudis, tau sopan santun sedikit kenapa ?

29 Juli 2009

KISAH MR BON 5 (MIKIR MATI)

Kehidupan di dunia ini merupakan salah satu siklus yang dialami bagi setiap makhluk Alloh yang telah ditentukan masanya oleh-Nya. Tak terkecuali manusia yang diciptakan sebagai khalifah di muka bumi, Alloh telah menentukan umurnya sejak Zaman Azali, jauh sebelum kita diciptakan. Jika sudah sampai saatnya, sedikitpun kita tidak akan bisa menolak ataupun menundanya, dimanapun tempatnya dan kapanpun waktunya. Maka tidak jarang orang yang masih muda belia, bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun yang sudah kakek-nenek dengan tiba-tiba meninggal dunia mendahului orang-orang tercinta disekitarnya. Cukup banyak ayat-ayat Al Qur’an yang tentang kematian, salah satunya dalam QS Al Ankabut 29 yang artinya; “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. “ Dari ayat tersebut telah di tegaskan, setiap yang berjiwa akan merasakan mati, baik itu golongan manusia, hewan, bakteri, jin, malaikat dan seluruh makhluk ciptaan-Nya, hanya Dialah sang Khalik yang hidup kekal selama-lamanya.

Rosulpun telah mengajarkan kepada segenap ummatnya untuk selalu mengingat akan mati, sebab dengan mengingat mati kita akan menyadari bahwa kehidupan di dunia ini tidak lebih dari seperti seorang musafir yang sedang mampir minum. Hanya sebentar saja, rerata 60 tahunan, sementara kita berada dalam alam kubur mungkin bisa ribuan tahun dan di akherat kelak akan kekal selama-lamanya. Untuk itulah kita perlu membekali diri untuk menyongsong kehidupan nan abadi, kehidupan haqiqi yang ada pangkal tak ada ujung dimana disitu seseorang akan mendapatkan kenikmatan yang belum pernah terbayangkan dan belum pernah ada di dunia atau mendapatkan siksa yang Maha Keras jika masuk ke neraka. Na’udzubillah.

Alkisah sore itu, temanku Pak De ketemu MR BON yang dilihat paginya habis menggandeng perempuan tua. Setelah bla...bla.... ngobrol dengannya, Pak De akhirnya pada pembicaraan selanjutnya memberikan “petuah” pada MR BON, “Wong ya sudah tua MBOK YA MIKIR BAKAL MATI.” Hem..... dengan begitu ringannya ternyata MR BON memberikan jawaban yang tak diduga-duga “ Oalah Pak De, MATI KOK DIPIKIR.” Ya kalau MR BON termasuk orang Atheis atau orang Kafir yang tidak mempercayai akan adanya kehidupan akherat, tidak mempercayai akan adanya hari kebangkitan, dimana hanya dengan tiupan Sang Sakala kita bakal dibangkitkan untuk menjalani pengadilan akherat yang Maha Adil, wajar saja kalau dia berucap seperti itu. Tapi sejujurnya saya juga tidak tahu agama apa yang MR BON anut, karena semua aktifitasnya hanya terbatas urusan duniawi saja. Tidak pernah aku melihat akan aktifitas dia mempersiapkan diri untuk menyongsong kehidupan yang berhubungan dengan kehidupan pasca kematian.