SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

10 Juni 2009

ANAK BAIK-BAIK

Malam itu, seperti malam-malam sebelumnya manakala tidak terlalu capek setelah seharian menjalankan aktifitas di Kantor, aku berenang. Kebetulan malam itu tidak banyak yang ngejebur di kolam renang seperti malam sebelumnya, dimana sebagian orang saya perhatikan berkelakuan aneh. Bagaimana tidak, kadang ada diantara mereka yang berenang tengah malam, pukul 24.00 s/d pukul 02.00 dinihari. Bukan hanya berenang, aktifitas lebih banyak dipakai untuk berendam dan yang sangat kampungan sambil berendam dan bercengkerama sambil merokok. Ya akibatnya abu rokok masuk ke kolam renang.

Setelah berenang sekitar 1 jam, aku bersama Kang Erot dan temannya duduk di kursi tepi kolam renang tepat di depan kamarku sambil menikmati pisang goreng berbalut susu coklat dan jus sirsak. Seperti biasa, kesempatan seperti itu tidak jarang untuk mendiskusikan para penghuni hotel yang punya kelakuan macem-macem, ada yang punya hobi menipu, tidak bayar kamar hotel, ada yang bergonta-ganti pasangan dan banyak hal aneh lainnya. Belum usai kami ngobrol, tiba-tiba Angel, PSK yang paling lama bertahan di hotel ini terlihat membuka pintu kamarnya. Semula aku sama sekali tak peduli, karena aku memang tidak pernah terpikir bertegur sapa dengannya meskipun para penghuni hotel bilang kalau dia cantik, ada wajah Arabnya, dan bahkan kawankupun juga ada yang tertarik dengannya, bagiku, hal terbaik dan paling aman tidak melakukan interaksi apapun dengan orang-orang demikian kecuali kalau mereka membuka diri untuk bicara masalah2 agama, meski aku tidak banyak pengetahuan. Aku agak kaget juga karena tiba-tiba dia mendekati kami yang sedang ngobrol. Seperti biasa, dengan pakaian yang super ketat dan celana super mini yang memperlihatkan sebagaian besar tubuhnya, justru aku merasa muak dan jijik. Dia berani mendekat pasti karena ada Kang Erot disitu. Dengan tiba-tiba saja Angel menanyakan ada rokok tidak, tentu saja kami yang tidak merokok justru kaget juga kok Angel menanyakan rokok. Tanpa kami jawab dia langsung ngomong “ANAK BAIK-BAIK, GAK ADA ROKOK.” Ya Alloh, dalam kebejatannya ternyata dia masih nyadar kalau apa yang dilakukan sejatinya tidak baik, aku tidak berucap hanya pikiranku mengatakan demikian.

Tidak ada komentar: