SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

06 Juni 2009

NGUPING OBROLAN

Belakangan ini hari-hariku teramat sibuk, disamping beberapa kali tidak sempat pulang ke Cirebon, yah...nasib anak kos, seringkali di Kantor sampai malam untuk menyelesaikan segala pekerjaan. Hari Jum’at lalu, 5 Juni 2009 ada acara launching gadai syariah di Kanca dan Capem yang dihadiri rekan2 dari KP dan juga My Big Boss. Alhamdulillah serngkaian acara berjalan lancar, dan hari itu juga sudah cukup banyak orang yang menggadaikan emas. Usai acara dan makan malam di Iga Bakar Sapi Bali di daerah Monjali yang rasanya mak nyusss...., selanjutnya aku mengantarkan ke Bandara Adisucipto Yogyakarta. Setelah usai check in, aku tidak menunggu sampai take off, karena Pesawat Garuda baru take off jam 19.45 sementara aku belum siap2 untuk pulang ke Cirebon dengan naik Kereta Bima (Biru Malam) pukul 22.14.

Aku tiba di Stasiun Tugu pukul 19.30, dan tepat pukul 22.05 Kereta Bima dari Surabaya memasuki Peron 3. Aku mendapat tempat duduk di Gerbong 4 tempat duduk di kursi no. 5 B. Kebetulan penumpang disampingku seorang lelaki dari Surabaya yang hendak turun di Purwokerto. Ah lumayan pikirku bisa agak leluasa kalau duduk sendiri. Tak lama setelah kereta berangkat, aku lihat tempat duduk didepanku, deretan kursi no 6 A dan 6 B ternyata kosong, aku langsung pindah dikursi tersebut. Karena kelelahan, aku sempat tertidur pulas di ruangan yang begitu dingin meski sudah dibalut kain selimut. Tak terasa dua setengah jam kemudian kereta memasuki Stasiun Purwokerto. Betul juga lelaki yang tadi disampingku langsung turun, aku tadinya mau pindah ketempat dudukku yang benar, ah... tapi udahlah kecuali kalau tempat duduk yang sekarang aku duduki ada yang punya. Hem.... ternyata tempat duduk yang kududuki benar kosong, sementara di barisan kursi No. 5 di tempat dudukku yang asli ada seorang perempuan muda yang baru naik dari Stasiun Purwokerto.

Tidak lama setelah kereta meluncur, sang wanita tadi asyik bertelpon ria, sementara aku yang sejak semula kursiku agak kurobohkan membuat jarak tidak terlalu jauh dengan wanita tersebut. Karena sudah lumayan tidurku, setelah dari Stasiun Purwokerto aku masih terjaga, apalagi denger suara orang nelpon, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 dinihari. Cukup lama ia ngobrol, sampai jam 01.30 masih saja terus ngobrol, isinya kelihatan hal2 yang menyangkut kemesraan. Ah, anak muda ini lagi ngobrol sama pacarnya, sperti yang sering aku dengar manakala lagi naik travel ataupun kereta. Akupun tidak memedulikannya, pun toh aku dulu juga pernah muda. Cuman, setelah sekian lama bertelpon ada sesuatu yang mengagetkannku, intinya”Ah kamu jangan ngomong aja donk, buktikan !!! Oh ya, kamu udah mau sampe kerumah ya ? Kalau udah sampe rumah jangan telpon aku lagi ya, entar ketahuan istrimu !!!” Masya Alloh, ternyata sang wanita muda it sedang bermesraan lewat telpon dengan suami orang. Benar kata istriku, untuk senantiasa berhati-hati, sekarang ini banyak sekali wanita yang tidak lagi melihat status lelaki apa sudah menikah ataupun belum, yang penting bisa diajak enjoy......, berapapun usianya digasak. Hal itu cukup banyak terjadi di Cirebon, bahkan sempat ada teman istriku yang suaminya kepincut dengan teman anaknya yang sedang kuliah..... Masya Alloh, untung bisa cepat ketahuan dan diselamatkan. Padahal kalu orang beriman tahu kalo sekali melakukan zina segala amalan baiknya selama 70 tahun akan sirna, seharusnya bisa menjadi bahan pertimbangan utama untuk menjunjung tinggi tali perkawinan nan suci. Tidak harus kita mulai lagi dari NOL seperti di pom bensin karena sirnanya segala amal baik yang telah kita lakukan. Na’udzubillahimindhalik.

Tidak ada komentar: