SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

03 Juni 2009

KISAH SEPUTAR SECURITY

Sejak aku tinggal di hotel ini hampir 3 tahun yang lalu sudah sering terjadi pergantian security. Ada security yang memng dikeluarkan gara-gara kerjanya tidak baik, namun sebagian besar mereka mengundurkan diri dengan alasan yang hampir sama yakni ingin mencari penghidupan yang lebih baik. Bagaimana tidak, dengan gaji yang minim dan jam kerja yang melebihi ketentuan yang telah ditetapkan Depnaker, akhirnya tidak sedikit yang hanya bertahan sebentar. Di hotel ini hanya ada 2 orng security, itu artinya setiap security dapat shift selama 12 jam per hari, belum lagi kalau temannnya sedang berhalangan hadir maka otomatis harus 24 jam standby di hotel, meski tidak jarang akhirnya tertidur di Pos Security. Seandainya saja pemilik hotel terbuka hatinya, memahami bagaimana meng-uwongke pekerja, dilandasi niatan baik sebagaimana tuntunan Rosululloh pasti security-nya ditambah minimal 1 orang lagi. Tapi itulah wajah kita, pekerja yang dalam posisi inferior akhirnya mau saja menerima pekerjaan yang berat dengan gaji yang minim. Dapat dipastikan itu semua karena keterpaksaan.

Ada salah satu security yang aku pandang baik, punya kepedulian yang tinggi dan rajin beribadah disamping orangnya ceria dan ramah. Aku perhatikan dia sangat bahagia, ya Alhamdulillah karena disamping kerjanya jauh lebih ringan dengan tanggungjawab yang jelas, salary-nyapun lebih 3 x lipat dibanding penghasilan saat kerja di hotel, belum lagi masih ada beberapa komponen tunjangan lain termasuk jaminan kesehatan buat ybs dan keluarganya yang ditanggung perusahaan, meski dia bekerjanya sebagai karyawan outsourching yang ditempatkan di tempatku bekerja.

Mundurnya security yang terbaru terjadi sekitar 1 bulan yang lalu, sebut saja namanya Sigit. Alasan pengunduran diri apalagi kalau bukan mencari penghidupan yang lebih baik. Dia sendiri termasuk security yang masih relatif baru, rasanya paling disini hanya sekitar 5 bulanan. Aku sendiri melihat dia enggak sreg, orangnya over acting dan kelihatannya bisa menjadi fasilitator antara penghuni hotel dengan tamu yang memerlukan. Pernah aku tegur gara-gara kelakuan dia didepanku yang sok senggal-senggol sama cewek hotel. Mungkin karena kebiasaanya tersebut akhirnya Sigit keluar dan ikut Dewi dan Pacarnya (yang pernah aku posting dengan judul Hancurnya Masa Depan, 18 April 2009 dan Cewek SMU Bispak 3 Februari 2009). Dewi meninggalkan hotel yang konon untuk membuat pupuk organik. Sigit yang mencarikan kontrakan gudang, dan disana ia bekerja. Ngakunya sih mau bekerja di pabrik garmen, namun setelah dicek oleh room boy ternyata dia bekerja digudang pupuk dari kotoran hewan. Konyolnya, Dewi dan pacarnya masih punya hutang kamar sebesar Rp. 3 juta pada hotel, karena itikad yang tidak baik. Oleh hotel, barang-barang berupa TV, pakaian dan barang lain milik Dewi disita dan ditahan oleh hotel. Makanya Sigit, bekerjalah yang bener, bergaul dengan orang-orang yang bener dan dengan cara yang bener, Insya Alloh akan diberikan jalan yang bener oleh-Nya. Amin.

Tidak ada komentar: