SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

26 Januari 2009

PLAY BOY CAP KAMPAK

Ini cerita tentang sopirku. Seperti biasa, hampir setiap minggu aku pulang ke Cirebon. Kalau lagi mood, aku lebih suka bawa mobil sendiri, tapi kalau lagi pengin terkadang naik kereta, travel atau sekali waktu dengan bus. Kalau mau naik pesawat harus ngebuat sendiri landasan yang lebih panjang dari landasan Bandara Penggung di Cirebon yang hanya dapat didarati oleh pesawat perintis.

Pada malam Senen beberapa waktu lalu, aku datang di hotel sekitar jam 23.00 malam dengan mengendarai mobil sendiri. Sesampainya di tempat parkir aku agak kaget, loh sopirku sebut saja Danang kok nongkrong di Pos Satpam, akupun ke Ge Er an, ku pikir baik banget tuh anak kok malam-malam nungguin aku. Cuman aku agak tanda tanya kok belakangan ini Danang sering nongkrong di Hotel, dan bahkan meski sudah tidak lagi jam kantor, dia sering banget nongkrong di hotel. Selidik punya selidik, ternyata dia memacari seorang pekerja di samping hotel. Ya Alloh, aku sudah tidak bisa tau cewek itu orang keberapa yang dipacari, dan bahkan saat Danang berpacaran dengan tetangga hotel, ada pula kehadiran wanita lain yang pernah aku dengar dari telpon yang masuk. “Cewek yang samping hotel ya Danang ?” tanyaku, “Bukan Pak, yang lainnya !” jawabnya ringan. (Mungkin juga Danang terobsesi setelah sering melihat kelakuan para penghuni hotel ini ?).

Yang aku tahu, semenjak Danang putus dengan pacarnya yang di daerah Kauman, anak-anak PKL yang magang di kantor tempatku kerja sudah beberapa kali menjadi korbannya. Yach, dasar Play Boy Cap Kampak. Modal rayuannya adalah dengan mengiming-imingi mau di bantu melamarkan pada perusahaan outsourching tempat Danang bekerja. Namun kelakuan Danang yang makin menjadi-jadi menjadikan aku risih, manakala sedang menyopir seringkali telponnya berdering-dering. Meski tidak dia angkat namun pasti sangat mengganggu konsentrasi. Aku perhatikan belakangan Danang saat nyopir seringkali melamun, bahkan sering arah jalan jadi tak menentu, meski hanya di tengah Kota Yogyakarta. Puncaknya, beberapa waktu lalu saat aku minta tolong nganterin aku dengan Innova ke Cirebon karena sekalian bawa LCD Bravia, saat di Gombong hanya tinggal hitungan satu-dua detik saja kami hampir bertabrakan dengan Truk Kontainer. Hanya karena perlindungan Alloh semata aku selamat, Danang ngantuk, terbangun saat aku berteriak “AWAS......!” Aku yakin ngantuknya Danang karena terlalu banyak begadang dengan pacarnya. Selama ini kesalahan-kesalahan yang dia buat selalu saya maafkan, tapi karena ini menyangkut keselamatan jiwa, saat itu juga Danang tak suruh pulang ke Yogya, aku ke Cirebon sendiri, dan..... aku tidak mau melihat lebih banyak lagi cewek-cewek yang disakiti hatinya, bekerjanya Danang di tempatku ternyata banyak membawa mudlorot pada banyak orang, dengan sangat terpaksa Danang aku kembalikan ke perusahaan Outsourching tempatnya dipekerjakan. Selamat Jalan Play Boy Cap Kampak.

Tidak ada komentar: