SELAMAT DATANG DI BLOG SPECIAL, ANDA PENGUNJUNG KE:

20 Maret 2009

KISAH PAK DE 7 (KUDAKWAHI KAWANKU)

Sebenarnya aku termasuk orang yang minim pengetahuan tentang Agama Islam, ilmuku masih cetek banget, ibadahku juga masih sangat jauh dari sempurna dengan kuantitas yang sangat minim. Semoga Alloh SWT mengampuni dosa-dosaku, memaafkanku dan menerima amal ibadahku meski hanya sedikit, jauh dari sempurna dan jauh dari apa-apa yang telah ditetapkan. Amin. Hanya Rahmat-Mu yang aku harapkan, yang akan menyelamatkan aku daris siksa kubur dan neraka yang maha dahsyat, yang sakit panas dan ngerinya belum pernah manusia rsakan selama di dunia yang fana ini. Berapapun banyak ibadah yang telah aku lakukan, tidak akan pernah cukup untuk menebus sebagian kecil saja nikmat-Mu yang telah engkau limpahkan, yang tidak terputus barang sekejap matapun. Bahkan kedipan mataku juga merupakan nikmat yang barangkali aku sendiri sedikit sekali mensyukurinya, betapa tersiksanya dan lelahnya mataku seandainya tidak bisa berkedip.

Meski aku menyadari tidak mempunyai ilmu yang mencukupi, aku yang tinggal di hotel dimana anak cucu Adam banyak sekali melakukan kemaksiatan berusaha untuk mendakwahi teman yang aku kenal, tak terkecuali Pak De. Ya, aku mencoba mengimplementasikan seruan Rosululloh SAW untuk menyampaikan ke orang lain meski hanya satu ayat. Alloh SWT sendiri telah berfirman dalam QS. An Nahl 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Sebagai seorang pengusaha yang cukup sukses, aku masih melihat ada satu hal yang kurang dalam hidupnya, Pak De belum memahami tujuan hidup yang haqiki, belum tahu sesungguhnya untuk apa dia diciptakan. Meskipun Pak De beragama Islam, namun masih menerapkan prinsip-prinsip kejawen. Sebagai contoh; dia berpandangan kalau kita bisa membuat anak kita “sukses”, yang menurut Pak De kesuksesan hanya didasarkan akan Jabatan/hanya tercapai kedudukan duniawai, kita dijamin masuk sorga. Aku tanyakan pada Pak De, “Itu ajaran dari mana ?” “Dari orang tua” Jawab Pak De. Aku terus beritahukan, kalau kalau kita mampu mendidik anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah, memang akan mengalir pahala ke kita meskipun kita sudah meninggal dunia, itu kalau kita tidak jatuh menjadi kafir, dan kita juga beribadah menjalankan segala perintah-Nya. Jangankan kita manusia yang penuh dengan dhoif, yang lebih banyak tuntutan dari pada rasa syukur, yang lebih banyak melakukan dosa daripada menggali pahala, yang lebih banyak mengingat dan mengejar dunia dibanding akherat, para Nabi dan Rosul yang termasuk orang pilihan Alloh saja ada yang Istrinya, ada yang orang tuanya, Pamannya, serta ada yang anaknya tetap kafir sampai akhir hayatnya tetap tidak akan masuk syorga mengikuti Nabi/Rosul. Bagaimana akan masuk sorga kalau segala perintah Alloh tidak pernah dilaksanakan, Sholat, Zakat, Puasa, Haji dan yang paling gampang dilakukan Syahadat saja tidak pernah dilakukan, semua Rukun Iman dan Rukun Islam ditinggalkan. Sementara larangan-larangan Alloh malah begitu gampang dilanggar, minuman keras yang sudah menjadi konsumsi rutin juga tidak ditinggalkan.

Aku seringkali memberikan nasehat untuk menjalankan syariat Islam, dimulai dari hal termudah. Manakala aku sedang pergi bersamanya, sementara aku sholat di Masjid, ya.....Pak De cuman nunggu di mobil, sambil menikmati rokoknya. Masya Alloh, alangkah keringnya hatinya, bagaimana Ruh yang ada tidak kelaparan dan kehausan karena tidak pernah tersiram dengan cahaya keimanan.

OK Blogger, kisah KISAH DAKWAH akan aku lanjutkan pada posting berikutnya.

Tidak ada komentar: